Bombang si Lumba-lumba, Maskot Keselamatan Kemenhub Curi Perhatian Warga

JAKARTA, ISafetyMagz.com – Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meluncurkan maskot keselamatan pelayaran yang diberi nama Si Bombang. Maskot berbentuk ikan lumba-lumba itu mencuri perhatian warga.

Dalam keterangan tertulis dari Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Peluncuran tersebut berlangsung di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, Jumat (10/11/2017). Acara dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 2017 dan juga acara Kampanye Keselamatan Pelayaran tahun 2017.

Saat diperkenalkan kepada warga, beberapa orang mengambil foto Si Bombang. Beberapa anak-anak terlihat bahkan anak-anak fokus melihat maskot tersebut.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Rudiana menyebutkan, Si Bombang merupakan salah satu bagian dari upaya pemerintah menyadarkan kembali masyarakat pengguna jasa transportasi laut akan pentingnya keselamatan pelayaran.

“Saya rasa perlu sekali kita sebagai pemerintah untuk terus tiada henti mengingatkan masyarakat pengguna jasa transportasi laut akan pentingnya keselamatan pelayaran. Terlebih di Pelabuhan Kaliadem ini banyak masyarakat yang memanfaatkan kapal tradisional untuk berlibur ke Kepulauan Seribu,” ujar Rudiana.

Lebih lanjut, menurut Rudiana pemilihan lokasi kampanye Keselamatan Pelayaran tahun ini yang berada di Pelabuhan Kaliadem Jakarta dilatarbelakangi banyaknya masyarakat yang memanfaatkan kapal tradisional untuk berlibur ke Kepulauan Seribu. Mobilisasi penumpang yang cukup padat ini tentunya harus mendapat perhatian yang serius dari pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan untuk menjamin terselenggaranya pelayaran yang aman, selamat, tertib, dan nyaman atau yang dikenal dengan istilah Pastinya.

Sementara itu, Kepala Bagian Organisasi dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Lollan Panjaitan menyebutkan, maskot itu memiliki arti ombak laut.

“Si Bombang adalah sejenis lumba-lumba yang melambangkan sebagai hewan penolong dan penyelamat meskipun menghadapi gelombang besar di tengah laut. Kami berharap kehadiran Si Bombang ini nantinya dapat menjadi duta untuk budaya keselamatan pelayaran di Indonesia,” kata Lollan.

Lollan menambahkan, selain meluncurkan maskot keselamatan pelayaran melalui kegiatan kampanye keselamatan pelayaran, Ditjen Hubla juga memperingati Hari Pahlawan dengan mengheningkan cipta dan menyalakan sirine kapal secara bersamaan di Pelabuhan Kali Adem.

“Kita semua wajib bersyukur dan mengenang jasa para pahlawan yang telah berjasa bagi kemerdekaan negara tercinta Indonesia. Mengenang jasa para pahlawan tentunya tidak hanya sekadar diam dan mengheningkan cipta selama beberapa menit saja, tetapi mengenang mereka justru harus dilakukan melalui tindakan nyata, yaitu dengan bekerja keras dan bertindak secara profesional di bidang masing-masing demi kemajuan bangsa dan negara,” ujar Lollan.

Lollan menambahkan, kampanye keselamatan pelayaran yang terus dilakukan setiap tahunnya adalah bentuk perwujudan upaya pemerintah untuk menyadarkan kembali seluruh lapisan masyarakat pengguna jasa transportasi laut. Keselamatan dan keamanan pelayaran merupakan kebutuhan mutlak dan tanggung jawab bersama.

Untuk mewujudkan transportasi laut yang aman dan selamat, tentu saja kita bersama harus menempatkan keselamatan dan keamanan pelayaran sebagai kebutuhan mutlak. Bahkan menjadi budaya bagi para pengguna jasa transportasi laut.

“Dengan menjadikannya budaya, segala upaya penanganan keselamatan pelayaran yang selama ini dilakukan diharapkan bukan hanya dalam bentuk penanganan musibah yang bersifat responsif saja. Tetapi juga dilakukan tindakan-tindakan pencegahan yang bersifat preventif,” kata Lollan.

Terkait dengan hal ini, Lollan meminta agar semua pihak dapat mendukung peningkatan keselamatan pelayaran melalui kesadaran dalam mentaati peraturan keselamatan seperti penggunaan life jacket selama berlayar sehingga dapat tercipta keselamatan pelayaran di atas kapal.

Hal ini membuktikan bahwa terciptanya keselamatan pelayaran bukan hanya milik regulator saja. Tetapi juga tanggung jawab bersama termasuk operator kapal dan para penumpang.

Untuk itu, Lollan berpesan kepada jajaran Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Muara Angke untuk terus memberikan pelayanan terbaik. Selain itu mengawasi pemenuhan persyaratan keselamatan pelayaran terhadap kapal-kapal yang beroperasi khususnya di wilayah kerja Pelabuhan Muara Angke.

“Saya meyakini bahwa program kerja terkait keselamatan pelayaran yang dikeluarkan pemerintah tidak dapat berjalan dengan baik apabila tidak didukung oleh petugas di lapangan sebagai ujung tombak. Apalagi di Pelabuhan Muara Angke ini kerja sama dan koordinasi antar pihak sangat penting dan dibutuhkan mengingat padatnya mobilisasi penumpang melalui pelabuhan ini,” tegas Lollan.

Pada kampanye Keselamatan Pelayaran ini, Ditjen Perhubungan Laut melalui Kantor KSOP Kelas V Muara Angke memberikan bantuan 100 life jacket bagi penumpang anak-anak kepada operator kapal tradisional yang beroperasi di Pelabuhan Muara Angke.

Menurut Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas V Muara Angke, Capt. Wahyu Prihanto, pemberian life jacket untuk mendukung para operator kapal mewujudkan keselamatan pelayaran khususnya bagi kapal-kapal tradisional.

Sumber: detik.com

Exit mobile version