Event HSEOHSOil & Gas, MiningPress ReleaseRegional NewsTeknologi

3M Luncurkan 3M Safety Technology Day dan Safety Mobile Training Center

JAKARTA, ISafetyMagazine.com – Angka kecelakaan kerja di Indonesia masih tinggi. Setiap tahun, kecelakaan kerja rata-rata masih bertengger di angka 100.000 kasus.

“Tahun 2016 lalu terjadi 101.367 kasus kecelakaan kerja, dengan korban meninggal dunia mencapai 2.382 orang. Jatuh dari ketinggian merupakan kasus kecelakaan kerja dengan korban terbanyak kedua setelah kecelakaan lalu lintas,” kata Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan Sugeng Priyanto dalam acara peluncuran 3M Safety Technology Day dan Safety Mobile Training Center di Hotel Santika Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Kamis (12/10/2017).

Sugeng Priyanto, Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja KEMNAKER , Presiden Direktur 3M Indonesia Sashidharan Sridharan, Audist Subekti, PhD dan Herman Prakoso Hidayat sedang berfoto di depan Safety Mobile Training Center dari 3M (FOTO: 3M)

Menambahkan keterangan Sugeng, Herman Prakoso Hidayat selaku Direktur Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PNK3) Kemnaker mengatakan, rata-rata setiap hari 7 tenaga kerja di Indonesia meninggal dunia karena kasus kecelakaan kerja. “Belum lagi mereka yang mengalami cacat, baik cacat sebagian maupun permanen,” kata Herman di acara sama.

Menurut Dirjen Sugeng, ada banyak faktor yang menjadi penyebab masih tingginya kasus kecelakaan kerja di Indonesia. Salah satunya adalah tidak digunakan atau malah tidak disediakannya Alat Pelindung Diri (APD) di perusahaan-persuahaan.

Hal itu terjadi karena hingga saat ini persoalan K3 masih dianggap sebagai cost oleh perusahaan.  Masih tingginya kasus kecelakaan kerja, kata Dirjen Sugeng, bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Tetapi semua pihak.

Karena itu, pihaknya menyambut baik inisiatif yang dilakukan PT 3M Indonesia yang meluncurkan Safety Mobile Training Center sebagai salah satu upaya dalam menekan angka kejadian kecelakaan kerja di Indonesia demi terwujudnya kemandirian masyarakat berbudaya K3 tahun 2020 mendatang.

“Kami berharap melakui 3M Safety Technologi Day dan Safety Mobile Training Center, akan semakin banyak masyarakat yang paham akan efektivitas atau nilai guna APD bagi para pekerja, di mana APD merupakan dasar hirarki pengendalian bahaya kerja,” Dirjen Sugeng Priyanto menambahkan.

Konferensi Pers yang dihadiri oleh Herman Prakoso Hidayat Direktur
Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PNK3) Kemnaker (FOTO: Hasanudin)

Pada acara itu, Presiden Direktur 3M Indonesia Sashidharan Sridharan mengatakan bahwa 3M memiliki komitmen kuat dalam industri keselamatan di dunia. Ada banyak produk yang dihasilkan 3M dalam upaya pengamanan diri para pekerja seperti helm, ear protection, kaca mata, masker (respirator), dan sebagainya.

3M, kata Sashidharan, seluruh kegiatan yang dilakukan mengacu pada prinsip utama perusahaan yaitu mengaplikasikan ilmu pengetahuan di setiap aspek kehidupan manusia.

“Kami berkomitmen untuk selalu menyediakan solusi terbaru dan terbaik bagi masyarakat Indonesia di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Selain itu, kami juga akan terus mengadakan pelatihan dan penyuluhan untuk mengedukasi para pelanggan mengenai bagaimana cara memilih alat pelindung diri yang paling sesuai dan bagaimana cara penggunaannya yang tepat,” kata Sashidharan.

Sementara itu, Audist Subekti, PhD selaku Business Director Infrastructure, Construction, Energy and Government Market PT 3M Indonesia mengatakan, 3M Safety Technology Day dan Safety Mobile Training Center merupakan bentuk nyata dukungan 3M terhadap program-program pemerintah untuk meningkatkan K3 di Indonesia pada khususnya melalui penggunaan APD dan juga untuk mengurangi kecelakaan akibat kerja di Indonesia.

Pertama di Asia Tenggara

Safety Mobile Training Center merupakan sebuah truk berukuran 14 meter yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa. Di mobil tersebut terdapat sejumlah alat pelindung diri mulai dari helm, respirator, hingga peralatan bekerja pada ketinggian.

(FOTO: 3M)

Terdapat tangga setinggi 4 meter sebagai peraga pelatihan dan edukasi bekerja pada ketinggian. Selain itu, kendaraan ini dilengkapi pula dengan alat penguji semisal respirator.

“Safety Mobile Training Center merupakan sarana pelatihan dan edukasi seputar K3 bagi masyarakat,” kata Audist.

Menurut Presdir 3M Indonesia Sashidharan, Safety Mobile Training Center merupakan komitmen 3M secara global dalam upaya pelatihan dan edukasi para pelanggan mengenai bagaimana cara memilih alat pelindung diri yang paling sesuai dan bagaimana cara penggunaannya yang tepat.

Di dunia, Safety Mobile Training Center sudah diluncurkan di sejumlah negara. Antara lain India, Korea Selatan, China. “Indonesia merupakan negara pertama yang memiliki Safety Mobile Training Center di kawasan Asia Tenggara,” kata Sashidharan Sridharan. (has)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button