World News

Alasan Swedia Sebut Pandemi Covid-19 Berakhir

Guru Besar Virologi di Universitas Uinea Fredrik Elgh menanggapi keputusan Swedia bahwa pandemi Covid-19 sudah berakhir dinilai terburu-buru.

Stockholm, isafetymagazine.com – Pemerintah Swedia akan mencabut semua pembatasan negara terkait pandemi Covid-19. Pasalnya, kasus ini dinilai sudah bisa tertangani dengan vaksin Covid-19 secara baik termasuk kematian akibat Corona.

“Saya akan mengatakan ini sudah berakhir,” kata Menteri Kesehatan Swedia, Lena Hallengren.

Hal yang sama diucapkan Perdana Menteri Swedia, Magdalena Andersson.

“Sudah waktunya untuk membuka Swedia lagi,” ujarnya.

Dengan demikian, Swedia akan menghentikan layanan tes Covid-19 yang dilakukan secara drive in, keliling, dan dari rumah ke rumah. Bahkan, orang-orang sudah bisa kembali ke restoran tanpa batasan jumlah dan jam buka.

Swedia juga tidak mensyaratkan penerapan protokol kesehatan (prokes) seperti pemakaian masker dan penunjukan sertifikat vaksin Covid-19.

Malahan, Badan Kesehatan Swedia menilai pengujian Covid-19 skala besar terlalu mahal jika dibandingkan dengan manfaatnya. Negara ini mengeluarkan sekitar 55 juta dolar per minggu untuk pengujian selama lima minggu pertama 2022.

Dengan begitu Swedia hanya memberikan layanan tes Covid-19 bagi petugas kesehatan dan orang yang rentan terkena kasus ini secara gratis. Orang yang menunjukkan gejala diminta hanya berdiam diri di rumah.

Guru Besar Virologi di Universitas Uinea Fredrik Elgh menanggapi keputusan Swedia bahwa pandemi Covid-19 sudah berakhir dinilai terburu-buru. Apalagi, sejak pandemi Covid-19 negara ini tidak melakukan lockdown (penguncian wilayah).

Padahal, sekitar 2.200 pasien masih memerlukan perawatan di rumah sakit atau setara jumlah kasus saat gelombang ketiga kasus ini pada musim semi 2021.

“Kita harus memiliki sedikit lebih banyak kesabaran, menunggu setidaknya beberapa minggu lagi dan kita cukup kaya untuk terus melakukan pengujian,” ucapnya.

Swedia mengalami 16.182 kasus Covid-19 sampai Rabu (9/2/2022) terbagi atas 114 kematian atau lebih tinggi dibandingkan tetangga Nordik. Namun, ini lebih rendah ketimbang di sebagian besar negara Eropa. (afp/ap/dtc/adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button