Apa Peran Teknologi Tinggi Bagi K3 di Sektor Konstruksi?

Teknologi-teknologi yang dimaksud adalah wearable, internet of things (IoT), robotika, dan drone.

Jakarta, isafetymagazine.com – Chief Executive Officer Widya Inovasi Indonesia, Alwy Herfian Satriatama menilai industri konstruksi adalah salah satu industri dengan tingkat risiko keselamatan kerja yang tinggi.

Jadi, kecelakaan kerja sering terjadi di lapangan konstruksi, yang dapat menghambat produktivitas dan pengeluaran biaya yang tinggi.

“Penerapan teknologi K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) pada industri konstruksi dapat membantu mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja dan mencegah terjadinya cedera atau bahkan kematian pada pekerja,” katanya pada Selasa (11/4/2023).

Teknologi tingkat tinggi juga dapat memberikan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi para pekerja.

Selain itu mengoptimalkan kinerja K3 dan meningkatkan keselamatan kerja di industri konstruksi.

Sedikitnya empat teknologi tingkat tinggi yang dapat mengoptimalkan kinerja K3 pada industri konstruksi.

Teknologi-teknologi yang dimaksud adalah wearable, internet of things (IoT), robotika, dan drone.

1.Teknologi Wearable
Teknologi wearable memiliki sensor yang dapat dipakai guna untuk memantau kondisi kesehatan pekerja di lokasi konstruksi.

Data ini dapat mengidentifikasi risiko kesehatan dan memutuskan tindakan preventif.

2.Internet of Things (IoT)
IoT bisa membantu pengumpulan data tentang lingkungan kerja di lapangan konstruksi, termasuk suhu, kelembaban, tekanan, dan kebisingan.

Data ini dapat diolah mengidentifikasi risiko keselamatan dan memberikan solusi untuk mengurangi risiko.

Teknologi smart glasses yang dikembangkan widya matador bernama Matador Glass menyematkan sistem IOT.

Hal itu dapat memberikan informasi berupa gambar secara real time melalui voice command yang dapat diaplikasikan dengan zoom meeting.

“Informasi yang didapatkan melalui Matador Glass, bisa secara langsung tersampaikan melalui si pengguna sehingga lebih cepat tanggap apabila terjadi kondisi berbahaya di lapangan seperti kebocoran gas, kebakaran, dan kondisi cuaca ekstrem,” ujarnya.

Data dari gambar secara real time dapat digunakan memberikan peringatan dini kepada pekerja, serta mengoptimalkan penggunaan peralatan dan material untuk mengurangi risiko kecelakaan.

3.Robotika
Robotika dapat dipakai melakukan tugas-tugas yang berbahaya atau berat, seperti mengangkat bahan bangunan yang berat atau memindahkan peralatan konstruksi yang besar.

Dengan robotika, pekerja dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan dari tugas-tugas yang berbahaya.

4.Drone
Drone dapat dipakai memantau lingkungan kerja di lapangan konstruksi dan memvisualisasikan kondisi kerja dari ketinggian.

Alat ini juga dapat memantau keamanan dan memberikan peringatan dini jika ada risiko keselamatan yang muncul. (adm)

Exit mobile version