Jakarta, isafetymagazine.com – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menilai body armor (rompi anti peluru) adalah alat pelindung diri (APD) yang dirancang untuk melindungi tubuh dari ancaman peluru dan senjata tajam.
Rompi ini digunakan oleh anggota kepolisian, militer, dan petugas keamanan lainnya untuk meningkatkan perlindungan diri saat berhadapan dengan situasi berisiko tinggi.
Hal yang dimaksud seperti konfrontasi dengan individu yang membawa senjata api atau dalam operasi yang melibatkan ancaman fisik.
“Rompi anti peluru dirancang untuk menyerap dan mengalihkan energi dari peluru yang ditembakkan, mencegahnya menembus tubuh dan menyebabkan cedera fatal,” kata Penulis Laman Resmi Polri, Susi.
Rompi anti peluru berfungsi melindungi dari peluru senjata api dan melindungi tubuh dari tembakan peluru. Rompi ini dirancang untuk menghentikan peluru atau memperlambat kecepatan peluru agar tidak menyebabkan cedera serius atau fatal pada petugas.
“Rompi anti peluru dapat menangkal peluru dari senjata api ringan hingga senjata api berkaliber lebih besar, tergantung pada jenis dan tingkat perlindungan rompi tersebut,” ujarnya.
Susi mengemukakan perlindungan organ vital rompi anti peluru memberikan perlindungan pada organ-organ vital tubuh, seperti jantung, paru-paru, dan ginjal.
Bagian depan, belakang, dan sisi tubuh yang dilindungi oleh rompi ini mengurangi risiko cedera pada organ vital jika terjadi tembakan atau serangan fisik.
Fungsi lainnya adalah mengurangi dampak cedera, meskipun rompi anti peluru tidak dapat menjamin bahwa peluru tidak akan memberikan dampak sama sekali. Rompi ini dapat mengurangi dampak dari peluru yang mengenai tubuh.
“Rompi ini (juga) menyebarkan energi dari peluru yang menembusnya ke area yang lebih luas, mengurangi potensi cedera pada kulit dan jaringan tubuh,” tuturnya.
Susi meneruskan rompi anti pelur berfungsi melindungi dari senjata tajam yakni beberapa jenis rompi anti peluru juga dilengkapi dengan lapisan pelindung tambahan yang dapat melindungi dari senjata tajam, seperti pisau atau benda tajam lainnya.
“Ini memberikan perlindungan ekstra dalam situasi di mana senjata tajam digunakan dalam serangan fisik,” ucapnya.
Rompi anti peluru juga berfungsi meningkatkan kepercayaan diri petugas dan memberikan rasa aman bagi petugas yang menghadapi situasi berisiko tinggi.
Petugas juga merasa lebih percaya diri saat menghadapi ancaman senjata api atau konfrontasi berbahaya lainnya, karena mereka tahu tubuh mereka terlindungi secara baik.
Rompi anti peluru, ujar Susi, melindungi dalam operasi berisiko seperti menangani teroris, pengejaran kriminal, atau penanggulangan kerusuhan. Saat itu petugas lebih rentan terhadap ancaman fisik, dan rompi anti peluru memberi mereka perlindungan yang diperlukan untuk bertindak dengan lebih aman dan efektif.
“Penggunaan dalam pengendalian kerusuhan atau pengamanan massa yang berpotensi rusuh, rompi anti peluru memberikan perlindungan bagi petugas yang berada dalam barisan depan, menghadapai potensi serangan fisik atau tembakan. Ini mengurangi risiko cedera serius saat mengatasi situasi kerusuhan,” ucapnya.
Kegunaan lain dari rompi anti peluru adalah melaksanakan tugas penegakan hukum dengan lebih efektif dan aman. Jadi, petugas dapat menangani situasi berbahaya tanpa harus khawatir tentang keselamatan mereka secara langsung.
“Meningkatkan kemampuan bertahan hidup dalam situasi konfrontasi yang melibatkan senjata api, rompi anti peluru dapat meningkatkan peluang bertahan hidup bagi petugas,” ujarnya.
Susi mengungkapkan empat level jenis rompi anti peluru berdasarkan tingkat perlindungan sesuai ancaman yang dihadapi petugas yakni level I, level II, level III, dan level IV. Level I untuk melindungi dari peluru dengan kecepatan rendah, seperti peluru pistol kecil.
Level II guna memberikan perlindungan terhadap peluru dari pistol yang lebih kuat, level III dirancang untuk melindungi dari peluru senapan ringan atau senjata api berkaliber menengah, dan level IV bisa ,emberikan perlindungan maksimal terhadap peluru dari senapan berkaliber besar dan peluru berdaya tembus tinggi.
“Keunggulan rompi anti peluru yakni kenyamanan yang didesain agar nyaman dipakai dalam waktu lama, dengan bobot yang lebih ringan dan bahan yang fleksibel. Kemudian, mobilitas didesain ergonomis memungkinkan petugas bergerak bebas dan cepat, meskipun dalam situasi yang berbahaya,” ucap Susi.
“Rompi ini menawarkan perlindungan yang sangat baik terhadap ancaman fisik yang paling umum, seperti peluru dan senjata tajam.” (adm)
Sumber: Polri