APPOKI Pembuka Paradigma Peluang Kerja Perawat di Sektor Industri/Perusahaan sebagai SDM K3

Aspek kesehatan kerja sangatlah penting dan menjadi urgensi saat ini guna menggapai Indonesia Emas tahun 2045.

Setiap tahun ada sekitar 22 ribu sampai 40 ribu lulusan perawat harus menganggur, hanya sekitar 20% saja yang terserap di fasyankes (RS, Puskesmas, Klinik, dan Laboratorium).

Dari data Kemenkes 2023 kumlah tenaga kesehatan terbanyak yakni perawat sebanyak 582 ribu orang, apakah sudah terdistribusi secara merata dan sudah sejahterakah kehidupan mereka?

Akademi Praktisi Perawat Okupasi Indonesia (APPOKI) diresmikan pada 26 Mei 2024 di Cilandak, Jakarta Selatan.

Peresmian APPOKI tidak serta-merta terbentuk secara cepat namun melalui diskusi panjang yang dilakukan oleh para tim APPOKI.

Mengingat anggota organisasi ini memiliki latar belakang tempat kerja yang bervariatif terdiri dari delapan praktisi OHN dan dua akademisi OHN. APPOKI memiliki badan hukum AHU-082682.AH.01.30.2023 dari Kemenkumham RI.

Pembentukannya guna mengejar ketertinggalan Indonesia dengan negara-negara tetangga seperti Filipina, Taiwan, Singapura, Malaysia, Australia, dan beberapa negara Asia yang lain dimana mereka sudah memiliki organisasi atau perkumpulan praktisi Sumber Daya Manusia (SDM) OHN di negaranya.

Merujuk pada keterangan ILO tahun 2018
bahwa banyak disiplin ilmu dan profesi yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Tenaga profesional K3 yang sudah diterapkan oleh perusahan dan industri di 49 negara antara lain OH physicians/Doctor, OH nurses, occupational hygienists, safety engineers, ergonomists/physiotherapists, dan psychologists (International Labour Office, 2018 dan Devanda, 2022).

Berikut nama-nama Pengurus APPOKI yakni Devanda Faiqh Albyn, Yuli Nurdiansyah, Satiman, Hasdar, Denny Achsanul Hak, Anny Malau, Agus Warseno, Lujeng Galih P, Sutrisno, dan Ali Sadikin Pandiang.

Dengan adanya APPOKI segera akan
melakukan serifikasi OHN guna meningkatkan kapabilitas SDM OHN dan paramedis di Indonesia. Untuk kegiatan lain APPOKI rutin mengadakan learning seperti bootcamp, webinar dan fokus group discussion (FGD) Series, hingga lomba di platform @ohnurseedu anak usaha dari APPOKI.

Profesi OHN dan paramedis perusahaan sangat bisa menjadi terobosan atau pengoptimalan terhadap pendistribusian perawat di Indonesia, sehingga akan terjadi pemerataan di berbagai sektor pelayanan kesehatan.

Banyak benefit yang didapat sebagai OHN seperti yang kita ketahui bersama seringnya permasalahan kesejahteraan perawat selalu menjari sorotan hingga saat ini.
Sekilas opini dari Ketua  Umum (Ketum) APPOKI bahwa perawat yang bekerja di fasyankes sudah overload, seperti kita ketahui lulusan perawat setiap tahunnya di Indonesia sangat banyak.

Hal ini tidak sebanding dengan jumlah kebutuhan perawat di fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) seperti puskesmas, klinik, laboratorium, dan rumah sakit.

Bahkan, belum tentu mereka mendapatkan kesejahteraan yang layak, kecuali yang sudah PNS dan PPPK sehingga Bekerja di industri atau perusahaan bisa menjadi second option selain bekerja di Luar Negeri.

Aspek kesehatan kerja sangatlah penting dan menjadi urgensi saat ini guna menggapai Indonesia Emas tahun 2045 mengapa demikian?

Karena, sepertiga dalam sehari waktu manusia dihabiskan di tempat kerja bahkan kejadian stunting pun bisa dicegah melalui tertibnya implementasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di tempat kerja terutama bagi pekerja muda dan usia produktif dalam hal ini perawat turut berperan besar.

Mengingat saat ini di mana Indonesia menuju tahun Industri Tangguh 2030, sehingga banyaknya investor asing dan perusahaan luar negeri yang membuat operational project atau join operation di Indonesia selain Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badsan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Tidak lupa menginformasikan bahwa
@ohnurseedu dan APPOKI di-support oleh tokoh kesehatan kerja dan profesional OHN di dalam dan luar negeri secara praktik dan akademik.

Dengan adanya platform ini yang sangat mudah diakses melalui Instagram @ohnurseedu diharapkan mahasiswa dan praktisi perawat dapat mengetahui dan tertarik berkarir sebagai perawat di industri atau perusahaan.

Dengan lahirnya APPOKI diharapkan keilmuan terkait OHN di Indonesia mampu berkembang dan adaptif mengikuti Trend Issue Global.

Bersinergi antara praktisi dan akademisi guna mengembangkan keilmuan yang aplikatif baik secara konsep teori dan praktik OHN di perusahaan atau industri.
Tidak hanya itu peningkatan dan pengembangan kapabilitas SDM OHN dan paramedis selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) dalam aspek kesehatan, sehingga turut mewujudkan Indonesia generasi emas 2045.

Mengingat sepertiga dalam sehari waktu kita dihabiskan di tempat kerja sehingga perlu mendapatkan pelayanan kesehatan kerja yang komperhensif untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

APPOKI meraih Penghargaan Inovasi Berdampak Terkait Peningkatan SDM K3 (OHN) pada OSH Asia’S Summit 2024 berdasarkan program-program yang telah dibuat oleh tim tersebut.
Wajar saja jika mendapat penghargaan ini terkait peningkatan kompetensi SDM K3 di Indonesia dalam acara 1st OSH Asia Summit 2024 yang diselenggarakan di Sanur, Bali.

Referensi :
1.APPOKI (Akademi Praktisi Perawat Okupasi Indonesia): Menjawab Penantian 2 Dekade, Akhirnya Memiliki Organisasi SDM Occupational Health Nurse (OHN) Pertama di Indonesia-Mediaperawat.id

2.APPOKI (Akademi Praktisi Perawat Okupasi Indonesia) Menjawab (firstindonesiamagz.id)

3.APPOKI Raih Penghargaan Inovasi Berdampak Terkait Peningkatan SDM K3 (OHN) pada OSH Asia’S Summit 2024  First Indonesia Magazine (firstindonesiamagz.id)

4. https://isafetymagazine.com/occupational-health-nurse-pembuka-paradigma-lingkup-kerja-perawat-di-indonesia/

5.https://blog.appskep.id/occupational-health-nurse-perawat-di-tempat-kerja-perusahaan-industri/

Ketum APPOKI, Devanda Faiqh Albyn

Exit mobile version