Atasan dan Rekan Kerja Berkontribusi Bagi Kesehatan Mental Pekerja

EAP belum banyak dilakukan oleh perusahaan karena mungkin masalah budget.

Jakarta, isafetymagazine.com – Psikolog Klinis, Bianglala Andradewi sependapat kelelahan bekerja yang dialami pekerja bisa berpengaruh bagi kesehatan mental.

Kecapekan ini bisa akibat tuntutan kerja jam 9.00 sampai 17.00, lembur, bullying (perudungan), dan pelecehan.

“Target yang nggak realistis, terus yang paling sering itu mungkin atasan atau rekan kerja yang nggak kooperatif,” katanya.

Atasan dan rekan kerja yang baik bisa meringankan banyak tugas yang diemban seorang pekerja.

“Istilahnya, kalau kerja ya kerja, nanti kalau mau sambat ya di jam istirahat sama teman-teman sambil ngopi bareng, tapi misalnya ada masalah sama rekan kerja atau atasan kan jadi problem,” ucapnya.

Bianglala Andradewi mengemukakan gangguan kesehatan mental bisa diatasi dengan pembenahan sistem di tempat kerja sudah terasa tidak nyaman dan toxic. Jadi, usaha yang dilakukan pekerja akan sia-sia apabila lingkungan kerja tidak sehat

“Istilahnya, kita udah minum vitamin setiap hari, tapi kita masuk ke dalam tempat yang banyak kumannya dan banyak racunnya, kan sama saja,” ujarnya.

Pembenahan sistem yang dimaksud seperti memperbaiki kultur tim atau kultur pekerjaan dengan fokus pada aspek yang bersifat supportif dan akomodatif.

Contoh, perusahaan membuat program atau proyek yang fokus pada kesehatan mental, seperti training yang berfokus pada kesehatan mental.

Langkah kuratif yang dapat dilakukan oleh perusahaan dengan membuat kebijakan tentang Employee Assistance Program/EAP (konseling untuk karyawan).

Langkah ini bisa menyediakan psikolog yang dibayar perusahaan.

“EAP ini belum banyak dilakukan oleh perusahaan karena mungkin masalah budget,” ujarnya.

House of Welas Asih Consulting Semarang telah menangani sejumlah perusahaan bagi pekerjanya dengan konseling gratis. Banyak perusahaan telah menyediakan anggarannya.

“Kalau konseling yang disediakan perusahaan biasanya dilakukan di jam kantor, sedangkan kalau mereka konseling sendiri setelah pulang kantor, sudah capek, jadi mereka nggak ada waktu untuk konseling,” ucapnya. (nuo/adm)

Exit mobile version