Bandara GSA Tuding Kematian Pekerja di Wilayahnya Akibat Kelalaian Kontraktor

jika kegiatan kerja sudah selesai, maka semua alat berat harus dijauhkan dari landasan pacu pesawat. Karena, folder memiliki lebar 30 meter, maka alat berat itu harus keluar sejauh itu.

Kota Baru, isafetymagazine.com – Bandar Udara (Bandara) Gusti Sjamsir Alam (GSA) Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) menuding kematian seorang pekerja akibat kecelakaan kerja dalam proyek pembangunan pelebaran Ranway (landasapacu pesawat) lantaran terlindas bulldozer yang dimiliki kontraktor.

“Pada intinya kami setiap melakukan rapat eksplorasi pekerjaan selalu yang kita utamakan adalah keselamatan kerja. Kejadian ini merupakan kejadian fatal, tapi kejelasannya waktu itu sudah dikonfirmasi bahwa tidak ada pekerjaan malam,” kata Kepala Bandara Gusti Sjamsir Alam Kotabaru, Agus Heriyanto.

Apalagi, peristiwa ini terjadi di luar jam kerja pihak Bandara GSA Kotabaru, bahkan kontraktor berkilah pekerjaan tidak dilakukan pada malam hari.

“Konsultan pengawas kami sudah menanyakan apakah ada pekerjaan malam, dan dijawab tidak. dan ketika ditanya lantas mau apa itu, dijawab mau mengembalikan alat berat itu,” ujarnya,

Agus Heriyanto meneruskan jika kegiatan kerja sudah selesai, maka semua alat berat harus dijauhkan dari landasan pacu pesawat. Karena, folder memiliki lebar 30 meter, maka alat berat itu harus keluar sejauh itu.

“Nah itu dalam rangka menggeser alat berat dari lokasi kerja semula, tapi kita nggak tahu apa yang dilakukan, karena sudah disampaikan tidak ada pekerjaan malam jadi teman-teman pengawas itu sudah keluar dari bandara,” ujarnya.

Bandara GSA Kotabaru masih menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Kepilisian Resor (Polres) Kotabaru.

“Tim Kepolisian dari Reskrim sudah melakukan penyelidikan, jadi informasi yang terupdate ada disana. Kami juga menunggu, karena terus terang kami juga harus melaporkan peristiwa itu ke Jakarta,” ucapnya.

Kecelakaan kerja tadi, ujar Agus Heriyanto, berdampak kepada reputasi Bandara menjadi minor dihadapan publik.

“Terus terang yang bikin malu saya adalah, pembangunan IKN (Ibu Kota Negara) sebesar itu zero accident (kecelakaan nihil). Kita cuma segini tapi mengorbankan nyawa. Jadi persoalan ini menjadi pertaruan saya dan saya harus menjelaskan,” tuturnya. (lin/adm)

Exit mobile version