Bank Mandiri Implementasi Tranformasi Hijau, MSCI Berikan Peringkat AA

Bank Mandiri memperoleh penghitungan emisi pembiayaan (financed emission) sebesar 56% dari total portofolio pinjaman.

Jakarta, isafetymagazine.com – Bank Mandiri memperoleh kenaikan peringkat Environmental, Social, and Governance (ESG) dari BBB menjadi AA dari penilaian Morgan Stanley Capital International (MSCI) yang dirilis pada 28 Mei 2025.

Pencapaian ini didorong melakukan transformasi hijau seperti penguatan proses bisnis, tata kelola, dan inisiatif atas aspek lingkungan dan sosial.

ESG rating dari MSCI menjadi salah satu acuan pedoman global dalam menilai ketangguhan dan kesiapan jangka panjang perusahaan dalam mengelola risiko lingkungan, sosial, dan tata kelola.

Peringkat yang dicapai Bank Mandiri menjadikan sebagai bank nasional dengan ESG rating tertinggi di Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) 4. Perolehan ini sebagai keberhasilan bank pemerintah dalam mengakselerasi transformasi berkelanjutan.

Direktur Utama (Dirut) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Darmawan Junaidi mengatakan pencapaian ini merupakan hasil nyata dari komitmen dan kerja keras seluruh insan Mandiri dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan ke dalam strategi bisnis perusahaan.

“Kami percaya, keberlanjutan bukan sekedar kewajiban, tetapi juga peluang strategis untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan,” katanya belum lama ini.

Bank Mandiri mempunyai kerangka kerja ESG yang komprehensif dengan visi ‘Becoming Indonesia’s Sustainability Champion for a Better Future’.

Visi ini menjadi fondasi bagi seluruh kebijakan, program, dan inisiatif Bank Mandiri dalam menjawab tantangan lingkungan, sosial, dan tata kelola di era transisi global menuju ekonomi hijau.

Bank Mandiri terus memperkuat integrasi prinsip ESG ke dalam seluruh proses bisnis, melalui penyempurnaan kebijakan, tata kelola, dan implementasi seiring standar global pada masa depan.

“Komitmen ini menjadi semangat bagi kami untuk memperkuat posisi sebagai Sustainability Champion yang mendorong terciptanya ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia,” ujar Darmawan Junaidi.

Sementara itu Bank Mandiri juga mengimplementasikan berbagai inisiatif strategis, termasuk peluncuran green bond (obligasi hijau) senilai Rp10 triliun dan ESG Repo pertama di Indonesia senilai US$500 juta.

Kedua dana ini untuk mendukung pembiayaan proyek-proyek ramah lingkungan seperti energi terbarukan, transportasi bersih, serta inisiatif berkelanjutan lainnya.

Bank Mandiri juga menargetkan pencapaian Net Zero Emission (NZE) operasional pada 2030, NZE pembiayaan pada 2060 atau lebih cepat seiring dengan komitmen global terhadap transisi energi dan pembangunan rendah karbon.

Hal lainnya yang dilakukan adalah implementasi inisiatif hijau seperti Climate Risk Stress Testing (CRST).

Kemudian, menerapkan dua inisiatif strategis berbentuk Sustainable Finance Framework (SFF) dan Transition Finance Framework (TFF) dan peluncuran fitur Livin Planet untuk berkontribusi kurangi emisi.

Bank Mandiri memperoleh penghitungan emisi pembiayaan (financed emission) sebesar 56% dari total portofolio pinjaman.

Selain itu menjalankan program Hyperlocal UMKM untuk mendukung debitur mikro terpilih pada segmen usaha kecil dan menengah (UKM).

Konten kreator media sosial lokal juga digandeng Bank Mandiri mempromosikan usaha para debitur yang aktif menggunakan Livin’ Merchant.

Mereka diberikan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Usaha Mikro (KUM) guna memperluas jangkauan pasar digital UMKM. Selain itu memperkuat akses mereka terhadap pembiayaan berkelanjutan.

“Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa keberlanjutan bukan hanya slogan, tetapi strategi bisnis yang terintegrasi dan berdampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujar Darmawan Junaidi. (adm)

Sumber: Koran Tempo

Exit mobile version