Bau Gas Dicurigai Awal Kebocoran Kilang Minyak Balongan

Jakarta, isafetymagazine.com – Praktisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Soehatman Ramli, berharap Pertamina dan Polri menyelidiki penyebab kebakaran Kilang Minyak Pertamina Balongan di Indramayu, Jawa Barat.

Pasalnya, kejadian ini telah menimpa korban bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Kilang Minyak Pertamina Balongan.

“Kasus kebakaran yang menimpa empat tangki di Balongan menimbulkan perhatian sekaligus rasa prihatin semua pihak,” katanya dihubungi isafetymagazine.com pada Sabtu (3/4/2021).

Saat ditanya apa penyebab kebakaran kebakaran Kilang Minyak Pertamina Balongan dijawab Hatman, sapaan akrabnya, belum bisa mengemukakannya.

Karena, dia belum memiliki data dan tidak berwenang mengungkapnya sama sekali.

“Sebagai praktisi K3, saya hanya mencoba berasumsi awal dari kejadian ini dengan harapan dapat membantu tim yang akan melakukan investigasi berikutnya,” ujarnya.

Dari temuan awal ini diharapkan bisa diperdalam oleh tim investigasi Pertamina dan Polri.

Hal tersebut didasarkan dari berbagai sumber di masyarakat yang tersebar secara cepat.

Indikasi pertama adalah keluhan warga mencium bau gas.

“Ini informasi yang perlu diperjelas, menentukan area di mana posisi warga, jam, dan kondisi cuaca pada saat tersebut,” tuturnya.

Hatman meneruskan dari bau tadi patut dicurigai bahwa terjadi kebocoran loss of containment dari bahan hidrokarbon.

Hal ini belum diketahui jenisnya, sumbernya, dan posisinya.

“Data terakhir dari statement Pak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) mengatakan bahwa ada tangki yang bocor, tentu perlu dibuktikan dan didukung data akurat,” kata dia.

Dari fakta pertama dan kedua di atas dapat diduga bahwa vapor telah menyebar ke area sekitarnya terbawa angin.

Kemudian, ini memenuhi area bundwall sampai ke area perumahan sekitarnya.

“Adanya uap hidrokarbon ini akan membentuk apa yang disebut vapor cloud yang tentunya sangat berbahaya dan siap meledak,” tuturnya.

Banyak contoh kasus kebakaran tangki dan kilang seperti yang terjadi di Texas, Amerika Serikat seperti BP Refinery.

Selanjutnya, uap tersebut akan kontak dengan sumber api bisa di mana saja dan benda apa saja seperti api rokok, listrik, dan api terbuka di rumah.

“Bahan uap yang memenuhi batas explosion jika kontak dengan sumber panas akan terbakar, maka ini akan terjadi flash api ledakan yang menjalar dengan cepat ke sumber uap yaitu area tangki timbun dan langsung meledak atau terbakar,” ucapnya.

Proses berikutnya terjadi kobaran api di tangki dan area bundwall, ujar Hatman, berupa api terbuka karena sudah bersifat full surface fire.

Ledakan uap terbuka ini akan dengan cepat menimbulkan radiasi panas tinggi yang mengenai anggota masyarakat, sehingga mengalami luka bakar serius.

Dengan skenario awal tadi, tim investigasi dapat mengembangkan dan mencari bukti-bukti akurat, jenis bahan bakar, luas penyebaran, sumber api, dan sumber kebocoran.

“Dari informasi inilah nanti akan dikembangkan hasil investigasi untuk mencari root causes-nya,” tuturnya. (adm)

Exit mobile version