Begini Cara Memanfaatkan Barang Bekas Untuk Sodaqoh

Barang-barang bekas yang dibiarkan menumpuk juga akan berpotensi sumber penyakit sebab akan menjadi ‘rumah’ dari berbagai serangga dan tikus.

Jakarta, isafetymagazine.com– Barang tak terpakai (barang bekas) berpotensi menjadi sumber penyakit, selain tentu saja membuat rumah menjadi tampak lebih sumpek.

Barang yang sudah tak terpakai dan dibiarkan menumpuk, akan menjadi sarang tikus dan serangga, utamanya nyamuk. Yuk, kita sodaqohkan, pahala didapat, rumah pun bersih dan sehat.

Sampah rumah tangga tak sekadar sisa makanan atau sisa aktivitas memasak, tapi bisa beragam bentuknya seperti kasur, lemari, kursi, hingga peralatan elektronik.

Benda-benda non-organik tersebut biasanya menjadi sampah lantaran sudah tidak bisa digunakan lagi (rusak) atau usang.

Kita cenderung membeli perabotan baru ketimbang memperbaiki peralatan elektronik yang rusak. Selain mampu secara keuangan, juga alasannya lebih praktis dan cepat.

Lantas, kemana barang-barang yang sudah tidak digunakan tersebut? Biasanya kita menaruhnya begitu saja di sudut-sudut ruangan rumah.

Di kolong meja, kolong kasur, sudut dapur, halaman rumah, dan sebagainya. Sebagian lainnya, dijual ke tukang loak atau tukang perabotan bekas yang acap keliling kampung.

Barang-barang tak terpakai atau bekas jika dibiarkan menumpuk akan memenuhi dan menyesaki rumah sehingga membuat tak sedap dipandang mata.

Barang-barang bekas yang dibiarkan menumpuk dan menyesaki seisi rumah juga bisa menjadi ‘bahan bakar’ jika terjadi kebakaran.

Barang-barang bekas yang dibiarkan menumpuk juga akan berpotensi sumber penyakit sebab akan menjadi ‘rumah’ dari berbagai serangga dan tikus.

Lantas, bagaimana solusinya? Jika tak berniat dijual ke pasar loak, kita bisa sodaqohkan kepada mereka yang membutuhkan.

Masih banyak dari kita yang masih membutuhkannya, sekalipun barang bekas.

Ya, barang bekas, bagi sebagian orang masih bisa bermanfaat dan dimanfaatkan menjadi barang yang berguna.

Jika Anda masih bingung kemana menyalurkan barang bekas sebagai sodaqoh bisa menghubungi Yayasan Insan Madani (YIM).

Organisasi ini terletak di Jalan Pembina I nomor 381, Kota Bekasi Jawa Barat atau Jalan AMD nomor 19, Sasakpanjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Yayasan Insan Madani adalah organisasi yang bergerak dalam bidang dakwah, pendidikan, dan sosial. Organisasi ini didirikan pada 3 April 2001 dengan akta pendirian nomor 3 tertanggal 3 April 2001 dan akta perubahan nomor 9 tertanggal 27 Maret 2017.

“Kali ini kami ingin mengajak saudara-saudaraku untuk menghibahkan barang yang tidak terpakai atau limbah yang masih bernilai baik yang berada di rumah, lingkungan tempat tinggal, kantor ataupun pabrik sehingga dapat menjadi sodaqoh,” kata Ketua Pelaksana Sodaqoh, M. Kosasih Sukanta di Bogor belum lama ini.

Kosasih memberikan kriteria barang bekas yang bisa disedekahkan yakni barang dalam keadaan utuh atau rusak sebagian kecil.

Kemudian, barang dapat berfungsi walau tidak maksimal, barang sudah tidak digunakan oleh pemilik, dan barang masih memiliki nilai ekonomi

Barang bekas yang diterima yayasan juga tak serta merta bisa dimanfaatkan, tapi mesti melalui beberapa proses yakni barang bekas yang diterima, terlebih dahulu akan disortir.

Pada tahap ini, barang bekas yang merupakan barang sedekah akan dipisahkan sesuai jenisnya masing-masing.

Setelah dipisahkan sesuai jenisnya, selanjutnya barang bekas tersebut akan dibersihkan.

Apabila barang bekas tersebut masih bisa berfungsi walau tidak maksimal atau mengalami kerusakan kecil, proses berikutnya adalah melakukan rekondisi.

Terakhir, barang bekas yang sudah direkondisi akan dimanfaatkan sesuai fungsinya.

Jika tidak, akan dijual, kemudian uang hasil penjualan akan digunakan untuk kepentingan dakwah, pendidikan, dan sosial.

Tak sekadar menerima barang bekas, apabila Anda repot membawanya namun tetap berniat sodaqoh, maka barang bekas tersebut bisa terlebih dahulu dijual. Selanjutnya, uang hasil penjualannya bisa disumbangkan ke Yayasan Insan Madani.

Yayasan Insan Madani sedang mengembangkan program pendidikan di kawasan Sasakpanjang, Kabupaten Bogor. Di sana saat ini tengah dibangun lembaga pendidikan berupa pondok pesantren, termasuk pondok tahfiz.

Barang-barang bekas yang merupakan barang sodaqoh, setelah melalui proses rekondisi, akan digunakan kembali untuk kepentingan dakwah dan pendidikan. (Hasanuddin)

Exit mobile version