Jakarta, isafetymagazine.com – Kilang Pertamina Internasional (KPI) menilai aspek lingkungan menjadi salahsatu fokus keberlanjutan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Jadi, perusahaan ini memastikan operasionalnya patuh dan taat pada aturan pengelolaan lingkungan.
Walaupun demikian, KPI juga mendorong masyarakat menjaga keberlanjutan lingkungan dengan melestarikannya.
“Di semua unit kilang yang dikelola KPI, memiliki program TJSL yang mengedepankan aspek lingkungan. Program-program tersebut dirancang untuk mendukung menjaga kelestarian lingkungan, mencegah terjadi bencana hingga mendukung keanekaragaman hayati,” kata Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Hermansyah Y. Nasroen dikutip dari laman resmi perusahaan tersebut pada Kamis (5/12/2024).
Contoh program TJSL yang dilakukan KPI adalah peningkatan produktivitas lahan gambut yang dilaksanakan Kilang Dumai. Langkah ini didasari oleh perubahan iklim yang telah mempercepat erosi, sehingga berdampak bagi mata pencaharian nelayan.
Kondisi hutan gambut lainnya, ujar Hermansyah Y. Nasroen, juga rentan terbakar akibat cuaca ekstrim yang berpengaruh bagi petani berupa gagal panen sehingga mengancam ketahanan pangan.
“Menanggapi situasi ini, KPI berinisiatif untuk memfasilitasi budidaya ikan air tawar seperti ikan patin dan ikan kerapu. Program ini berhasil meningkatkan pendapatan nelayan tangkap sebesar Rp4 juta per bulan dan Rp4,5 juta dari budidaya ikan air tawar,” ujarnya.
Kilang Dumai juga berinisiatif memanfaatkan barang bekas dari kilang tersebut berupa ban bekas yang dipakai menahan gelombang air dari ancaman abrasi akibat pemanasan global.
Langkah ini diharapkan memastikan kelangsungan hidup komunitas pesisir dari dampak buruk perubahan iklim.
“Inisiatif KPI ini telah menyelamatkan 588 meter persegi lahan dan melindungi 460 rumah pesisir serta dari perspektif lingkungan telah berkontribusi dengan mengurangi emisi karbon sebesar 2.706,82 ton,” ujarnya.
Program yang dijalankan Kilang Dumai berhasil memperoleh penghargaan internasional berupa Green Apple Environment Awards kategori For Helping The Environment peringkat Gold di Kensington Palace, London, Inggris pada Senin (18/11/2024).
Program lingkungan KPI lainnya yang meraih penghargaan di ajang tersebut adalah program Masyarakat Daur Ulang Sampah (WIRALODRA). Program ini dilakukan Kilang Balongan meraih peringkat Bronze.
Program WIRALODRA menyediakan fasilitas pengolah limbah dan edukasi kepada masyarakat berupa mengatasi permasalahan lingkungan berupa sampah yang belum dikelola secara baik dan kesadaran masyarakat.
Program ini berhasil mengumpulkan 200 kilogram sampah organik per bulan. Limbahnya kemudian dibudidayakan untuk maggot dan peternakan ayam petelur terpadu.
“Selain itu, program ini berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 32,54 ton per tahun dan emisi metana sebesar 8,98 ton per tahun,” ucapnya.
Jumlah penerima manfaat program WIRALODRA naik dari sembilan orang menjadi 72 orang. Pencapaian ini berkat penyebaran ilmu dilakukan melalui duplikasi oleh kelompok ibu-ibu yang mengelola sampah secara mandiri.
KPI juga berupaya melindungi ikan langka antara lain ikan belida melalui program Konservasi Budidaya Ikan Belida melalui Kilang Plaju di Sumatera Selatan (Sumsel).
Program ini dilaksanakan oleh empat kelompok untuk menyikapi fenomena kepunahan ikan Belida di Sungai Musi.
“Hal ini mengancam mata pencaharian utama para nelayan. Kilang Plaju bekerja sama dengan Balai Riset dan Pengembangan Perikanan Budidaya Air Tawar (BRPPUPP) Palembang melakukan konservasi ikan belida,” ujarnya.
Hermansyah Y. Nasroen meneruskan Konservasi Budidaya Ikan Belida juga dilakukan dengan pemanfaatan sebanyak 24 palet kayu limbah padat non-B3 untuk shelter telur ikan belida. Selain itu penggunaan 158 palet plastik LNB3 untuk dinding kolam perikanan.
Konservasi Budidaya Ikan Belida juga meraih apreasiasi internasional berupa Green Apple Awards dengan predikat Commended (Terpuji).
Penghargaan ini merupakan kampanye internasional tahunan sebagai pengakuan, penghargaan, dan promosi praktik lingkungan terbaik di seluruh dunia. Programnya diluncurkan pada 1994 oleh The Green Organisation.
“Program-program lingkungan yang dilaksanakan oleh KPI ini menunjukkan komitmen kuat melalui inisiatif program TJSL dengan upaya komprehensif, yang mendukung keberlanjutan ekonomi lokal serta kontribusi signifikan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global,” tuturnya. (adm)