Jakarta, isafetymagazine.com – The American Journal of Psychiatry menerbitkan sebuah penelitian berisi orang yang memiliki teman dan orang kepercayaan lebih puas dengan kehidupannya dinilai kemungkinan kecil mengalami depresi.
Bahkan, orang yang memiliki teman cenderung dianggap kemungkinan kecil untuk meninggal karena hal-hal tertentu seperti masalah jantung.
“Seseorang yang memiliki koneksi sosial rendah karena isolasi, kesepian, atau kualitas hubungan yang buruk akan rentan terhadap risiko kematian dini,” kata Guru Besar Psikologi dan Ilmu Syaraf Brigham Young University, Julianne Holt-Lunstad.
Persahabatan ini dapat dibuat dan dipertahankan pada usia berapapun. Karena, hubungan dengan teman bisa memperkuat atau mendukung hubungan romantis, dan dapat berpengaruh besar.
Penelitian psikologis di dunia menunjukkan hubungan sosial yang dimiliki seseorang dapat menunjang panjang umur, sehat, dan merasa puas.
Dari 38 penelitian, ditemukan persahabatan orang dewasa, terutama persahabatan berkualitas tinggi dapat memberi dukungan sosial dan persahabatan.
Selain itu bisa mensejahterakan dan melindungi diri dari masalah kesehatan mental secara signifikan.
Berdasarkan meta analisis Holt-Lunstad menyebutkan orang-orang yang tidak memiliki teman atau kualitas pertemanannya buruk dua kali lipat berpotensi meninggal dini.
“Dalam menghadapi tantangan hidup, faktor pelindung dari berbagai dampak negatif adalah dengan memiliki teman dekat,” ujar Guru Besar Psikologi di Davidson College, North Carolina, Catherine Bagwell.
Guru Besar Ilmu Psikologi dan Otak di Dartmouth College, Thalia Wheatley, menambahkan orang-orang yang berteman memiliki cara yang berbeda dalam mengarahkan perhatian, memikirkan, dan melihat sesuatu.
Dengan persahabatan seseorang dapat mengubah cara merespon stres dan reaktivitas tekanan darah lebih rendah.
Selain itu dapat menyelesaikan tugas berat dengan baik. (dth/adm)