Safety at Work

BUMN Komitmen Gelorakan K3 di Tempat Kerja

SDM unggulan K3 haruslah adaptif terhadap perubahan.

Jakarta, isafetymagazine.com – Tidak dipungkiri bahwa sepanjang 2020, ada perlambatan yang sulit kita hindarkan akibat pandemi Covid-19 yang berdampak secara nasional dan global.

Banyak proyek pembangunan yang harus tertunda karena kebijakan dan/atau himbauan pembatasan sosial, realokasi anggaran, dan hal-hal lain yang sulit untuk diprediksi sebelumnya. 

“Kita berkomitmen untuk terus-menerus menggelorakan pentingnya menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja kita masing-masing,” kata Kepala Divisi QHSE WIKA, Bimo Prasetyo.

Hal ini dikemukakan dalam ‘Pembukaan Pekan Keselamatan Konstruksi dalam rangka Peringatan Bulan K3 Nasional 2021 yang diselenggarakan secara online oleh Forum QHSE BUMN Konstruksi’ di Jakarta secara daring pada Selasa (26/1/2021).

Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menjadi aspek penting di masa pandemi Covid-19 seiring bertambahnya risiko kerja.

Aktivitas kerja yang menjadi sangat terbatas, harus bisa diimbangi dengan penerapan SMK3 dan SMKK yang inline dengan protokol pencegahan Covid-19.

“Pandemi Covid-19 secara tidak langsung mendorong percepatan transformasi digital di sektor konstruksi khususnya bidang K3,” ujarnya.

Perubahan cara kerja baru, papar Hadi, saat ini telah beriringan dengan kemajuan era revolusi industri 4.0 yang sarat dengan implementasi digital. 

Dengan munculnya jenis pekerjaan baru, kemungkinan potensi-potensi bahaya baru bisa saja terjadi.

“Strategi pengendalian agar tidak terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kerja perlu dilakukan dan diantisipasi agar adaptasi pada kebiasaan baru menjadi bermakna untuk K3,” jelasnya.

Kunci dalam seluruh transformasi ini adalah optimalisasi peran sumber daya manusia.

SDM unggulan K3 haruslah adaptif terhadap perubahan.

“Oleh karena itu, SDM konstruksi harus dibekali dengan kompetensi yang mumpuni sehingga mampu menumbuhkan budaya K3 dalam diri dan lingkungan kerjanya,” tuturnya.

Hadi mengemukakan meski tantangan bisnis semakin berat ke depannya, tapi harus optimistis dapat meningkatkan kinerja bersama pada 2021.

Dukungan dan sinergi kuat antar perusahaan, instansi pemerintah, asosiasi praktisi dan para akademisi akan mempercepat goal.

“Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berbudaya K3. Hubungan yang harmonis akan menjadi dasar untuk meraih performa lebih baik di masa depan,” tukasnya.

Pada Pekan Peringatan Bulan K3 diharapkan dapat mengedukasi dan memotivasi bagi seluruh masyarakat.

Selain itu untuk menerapkan dan meningkatkan kematangan budaya K3 dalam setiap aktivitasnya.

“Pekan Peringatan Bulan K3 diharapkan menjadi media bagi insan konstruksi untuk lebih mengenal dan mengamalkan secara optimal Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi sesuai ketetapan dalam Peraturan Menteri PUPR No. 21/PRT/M/2019,” tandasnya. (adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button