Capai Audit SMK3 dari Kemnaker RI Berupa Satisfactory, Kilang Pertamina Dumai Terus Perbaiki Keselamatan Secara Berkelanjutan

Dumai, isafetymagazine.com – Kilang Pertamina Dumai menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan prinsip Plan–Do–Check–Action (PDCA).

Langkah ini dapat memastikan keselamatan kilang dan pekerja secara efektif.

Area Manager Communication, Relations and Corporate Social Responsibility (CSR) Refinery Unit (RU) II Dumai, Agustiawan mengatakan PDCA merupakan suatu pengelolaan Health, Safety, Security, and Environmental (HSSE) yang didahului dengan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut yang berkesinambungan.

Tahap perencanaan yang dilakukan Kilang Pertamina Dumai merujuk pengelolaan HSSE berbasis risiko berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

Selain itu PP Nomor 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan standar internasional seperti ISO 45001: 2018. 

“Landasan ini memastikan bahwa sistem manajemen keselamatan yang dijalankan perusahaan telah memenuhi aturan standar nasional dan internasional,” katanya pada Selasa (26/8/2025).

Kilang Dumai menjalankan tahap pelaksanaan dengan menerapkan berbagai sistem keselamatan.

Hal-hal yang dimaksud seperti Corporate Life Saving Rules dan Proses Safety-Asset Integrity Management.

“Kedua sistem ini dirancang untuk melibatkan pekerja di seluruh tingkatan organisasi, sehingga kepedulian terhadap keselamatan benar-benar menjadi budaya kerja bersama,” ucapnya.

Agustiawan meneruskan penguatan pelaksanaan tersebut juga didukung oleh fungsi HSSE yang saat ini memiliki rasio pekerja yaitu 1 personel HSSE mendukung 11 pekerja serta didukung juga dengan Safety Man – Mitra Kerja HSSE.

Kehadiran fungsi HSSE memastikan setiap pekerjaan senantiasa dalam pengawasan aspek K3.

“Potensi bahaya dapat dicegah sejak dini,” tuturnya.

Kilang Pertamina yakin investasi tenaga pengawas keselamatan bisa menciptakan lingkungan kerja yang aman.

Selanjutnya, tahap pemeriksaan dilakukan Kilang Dumai dengan melakukan audit internal dan eksternal secara konsisten.

Langkah ini untuk mengukur efektivitas penerapan sistem HSSE.

Audit tersebut antara lain Audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI).

Dari hal ini dicapai nilai sebesar 96,39% atau Satisfactory.

“Yang menegaskan tingkat kepatuhan tinggi terhadap standar keselamatan,” ucap Agustiawan.

Berikutnya, Survey Budaya HSSE dan International Sustainability Rating System.

Setiap hasil audit SMK3 ditindaklanjuti Kilang Pertamina Dumai dengan tahap Action, yakni perbaikan berkelanjutan agar sistem keselamatan selalu relevan dengan dinamika operasional.

“Kilang Dumai memastikan bahwa setiap temuan bukanlah akhir, melainkan titik awal untuk melakukan inovasi, penyempurnaan prosedur, serta peningkatan budaya kerja yang lebih aman di masa depan,” ujarnya.

Dengan begitu Kilang Pertamina memperoleh berbagai penghargaan yakni penghargaan internasional seperti World Safety Organization Indonesia Safety Culture Award World Safety Organization (WISCA-WSO) Award kategori Platinum.

Hal lainnya adalah penghargaan nasional berupa sebanyak 19 penghargaan nasional antara lain PROPER Emas, Zero Accident Award, dan Indonesia Safety Excellence Award.

Selain itu delapan penghargaan internal Pertamina termasuk HSSE Demoro Award. 

“Capaian ini adalah bukti bahwa siklus PDCA bukan sekadar teori manajemen, melainkan bentuk nyata keseriusan perusahaan dalam menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama,” ucapnya. (adm)

Sumber: Radio Republik Indonesia (RRI)

Exit mobile version