Dahana Jaga Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Standar Tinggi

Kegiatan General Safety Briefing dilakukan guna memastikan proses produksi bahan peledak, dapat berlangsung dengan aman, dan menjaga zero accident dalam bekerja.

Subang, isafetymagazine.com – Dahana menggelar General Safety Briefing untuk karyawan produksi di halaman fasilitas produksi Detonator Non Listrik perusahaan tersebut di Subang, Jawa Barat (Jabar) pada Jumat (8/11/2024).
 
Langkah ini sebagai salah satu upaya untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan standar yang tinggi.
 
“Dahana juga telah menciptakan sistem dan prosedur keselamatan yang ketat, agar karyawan dapat bekerja dengan tenang,” kata Pejabat Sementara (Pjs) Vice President (VP) Energetic Material Center (EMC) PT Dahana, Teja Sukmara.
 
Peserta General Safety Briefing mengikuti kegiatan dengan seksama dan mendengarkan arahan-arahan dari perusahaan tentang pengenalan potensi bahaya di tempat kerja dan bagaimana prosedur pengendalian bahaya di Dahana.
 
“Kami menerangkan tentang pengendalian hazard di tempat kerja dan terkait jenis-jenis hazard atau bahaya yang ada di tempat kerja, dan bagaimana karyawan dapat melakukan pengendalian bahaya tersebut dengan baik. Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran karyawan tentang kesehatan dan keselamatan kerja,” ujarnya.
 
Senior Manajer Produksi PT Dahana, Shahibudin Ma’ruf menambahkan proses produksi bahan peledak merupakan kegiatan dengan tingkat risiko ekstrim.
 
Jadi, kegiatan General Safety Briefing dilakukan guna memastikan proses produksi bahan peledak, dapat berlangsung dengan aman, dan menjaga zero accident dalam bekerja.
 
“Semoga materi yang disampaikan General Safety Briefing tersebut, dapat diimplementasikan di tempat kerja atau area masing-masing kerja karyawan produksi, karena kita tahu bahwa kita melakukan produksi bahan peledak, yang memiliki resiko tinggi, dan acara tersebut dapat dilakukan rutin setiap bulannya,” ujarnya.
 
Sementara itu Dahana mendirikan berbagai fasilitas peledakan, seperti pabrik-pabrik bahan peledak, Pusat Logistik Berikat, dan kantor manajemen pusat.
 
“Meskipun sudah memiliki status sebagai kawasan objek vital nasional dengan perlindungan berlapis. Namun karyawan tidak mengendorkan sikap waspada akan bahaya, terutama dalam proses produksi,” tuturnya. (rro/adm)
 
 

Exit mobile version