DKI Jakarta Akan Evaluasi K3 di Semua Gedung

Masyarakat DKI Jakarta diminta mewaspadai potensi kebakaran akibat korsleting listrik setiap hari.

Jakarta, isafetymagazine.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meminta Polri mengungkap penyebab utama peristiwa kebakaran di Gedung Cyber, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

“Nanti pihak kepolisian yang akan melihat apakah ada unsur kesengajaan di sini atau tidak,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Gedung Cyber pada Kamis (3/12/2021).

Ahmad Riza Patria tidak yakin pengelola Gedung Cyber membakar gedungnya sendiri. Namun, dia meminta setiap pengelola gedung menjaga gedungnya secara baik.

“Alhamdulilah tadi dari 12 lantai hanya ada di lantai 2,” ucapnya.

Pemprov DKI Jakarta berjanji akan mengevaluasi kelayakan fasilitas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di setiap gedung.

Hasil ini diharapkan bisa menjadi pembelajaran kepada semua pengelola gedung di DKI agar menyediakan fasilitas keselamatan yang layak. Selain itu guna mengantisipasi korban jiwa saat terjadi kebakaran.

“Kita akan teliti apa yang jadi penyebab semoga ke depan kita akan mengambil langkah-langkah,” tuturnya.

Petugas Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan sudah memeriksa ruang server Gedung Cyber. Langkah ini guna mengetahui penyebab kebakaran Gedung Cyber.

Hasil dari pemeriksaan tim Laboratorium Kebakaran membantu petugas mengungkapkan penyebab terjadi kebakaran tersebut.

Namun, petugas Sudin Gulkarmat menduga kebakaran di lantai dua Gedung Cyber Mampang akibat korsleting (arus pendek listrik). Hal itu terjadi dari ruang server sehingga menumbuhkan kepulan asap yang tebal.

“Tidak ada api merambat, hanya asap saja di lantai dua,” tutur Kasudin Gulkarmat Jakarta Selatan Herbert Plider Lomba Gaol.

Petugas mengevakuasi tiga korban yang terjebak di lantai dua Gedung Cyber terbagi atas dua orang tewas dan satu orang selamat.

Mereka adalah pengunjung gedung berinisial SF meninggal di tempat dan MRK sempat tidak sadarkan diri hingga tewas dalam perawatan rumah sakit.

“Yang usia 18 tahun meninggal di lokasi, yang satunya lagi meninggal ketika dibawa ke RSUD Mampang,” ujar Kepala Humas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkamart) Jakarta Selatan, Mulat Wijayanto.

Dua orang tewas terjebak ketika api mulai menjalar beberapa sisi ruangan dan jendela tertutup, sehingga kepulan asap tidak bisa keluar saat ruang server di lantai dua terbakar.

“Mereka 20 menit terjebak di dalam ruangan,” ucapnya.

Sementara itu Ahmad Riza Patria menjamin kondisi data-data milik pemerintah di Gedung Cyber Mampang aman. Namun, dia tidak menyebutkan data-data apa saja yang tersimpan di sana.

“Alhamdulillah di lantai dua ini yang tidak terbakar,” ucapnya.

Gedung Cyber terbakar dari percikan api yang muncul di dalam ruangan server di lantai dua pada Kamis (3/12/2021) sekitar pukul 12.00 WIB.

Percikan api itu menimbulkan kepulan asap sehingga membuat panik karyawan yang berada di dalam gedung. Para petugas datang ke lokasi sekitar pukul 12.41 WIB untuk memadamkan sumber api di lantai dua.

Mereka menggunakan tangga lipat supaya bisa mencapai lantai dua dan memecahkan kaca jendela dari luar. Saat itu ruangan sudah penuh dengan asap.

Sebanyak 22 unit dan 140 personil dikerahkan guna memadamkan api yang dapat dipadamkan selama 30 menit.

Pada sisi lain Ahmad Riza Patria meminta masyarakat DKI Jakarta mewaspadai potensi kebakaran akibat korsleting listrik setiap hari.

Mereka juga diharapkan memperhatikan kondisi kompor gas untuk menghindari peristiwa kebakaran.

“Jadi kami minta semua lebih berhati-hati termasuk di tempat-tempat perkantoran,” ujarnya. (ant/adm)

Exit mobile version