Indonesia Belum Mampu Tangani Serangan Jantung?

Penggunaan RJP dan CPR perlu dibarengi dengan Automated External Defibrillator (AED).

Jakarta, isafetymagazine.com – Layanan kesehatan di Indonesia diduga belum paham bagaimana menangani serangan jantung secara mendadak. Padahal, ini dapat menimpa siapa saja, kapan saja, dan di mana saja.

“Serangan jantung adalah kondisi dimana jantung tidak menerima oksigen yang cukup dari aliran darah,” kata Dokter Keselamatan Kerja, Trisnajaya dalam webinar Health Safety Environment (HSE) bertema ‘AED dalam Sistem Manajemen Keselamatan Kerja’ belum lama ini.

Serangan jantung bisa ditangani dengan resusitasi jantung paru (RJP), ardiopulmonary resuscitation (CPR), dan kejut jantung. Dari pemakaian keduanya bisa memberikan peluang hidup sebesar 10% lebih besar.

Penggunaan RJP dan CPR perlu dibarengi dengan Automated External Defibrillator (AED). Alat ini merupakan alat stimulator detak jantung portable menggunakan listrik tegangan tinggi.

“AED sangat penting karena alat tersebut portable dan bisa dibawa kemana-mana dan banyak orang yang merespon pada keadaan darurat dimana defibrilasi diperlukan,” ujar PAD Representative-Indonesia, Beni Nugroho. (Gaby Heyzer/adm)

Exit mobile version