Kajian K3 Damkar di Daerah Masih Terbatas, Bisa Jadi Bahan Riset Berkelanjutan di Jenjang Magister

Polewali Mandar, isafetymagazine.com – Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Al-Asyariah Mandar (FKM UNASMAN), Muhammad Gazali melakukan penelitian berjudul ‘Identifikasi Potensi Bahaya Kerja Tim Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pemadam Kebakaran (Damkar) Polewali Mandar’ (Polman) Sulawesi Barat (Sulbar) mulai hari ini, Selasa (8/7/2025).

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi potensi bahaya kerja yang dihadapi petugas damkar saat bertugas di lapangan.

“Profesi pemadam kebakaran memiliki risiko tinggi terhadap kecelakaan kerja, sementara kajian tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di instansi damkar daerah seperti Polewali Mandar masih sangat terbatas,” katanya.

Pernyataan ini disampaikannya saat menyerahkan surat izin penelitian kepada Kepala UPTD Damkar Polman, Imran, S.IP., M.M dan Kepala Tata Usaha, Lenny Damayanti, S.Sos.

Muhammad Gazali akan melakukan wawancara mendalam dengan sejumlah pihak di UPTD Damkar, yakni Kepala UPTD Damkar Polman, Kepala Tata Usaha, Tiga komandan regu (A, B, dan C) dan enam anggota regu (masing-masing dua orang per regu).

Dia juga memerlukan dukungan data berupa standard operating procedure (SOP) damkar, jumlah kejadian kebakaran periode 2024-2025 dan kecelakaan kerja petugas selama bertugas.

Kepala Program Studi (Kaprodi) FKM UNASMAN, Muh. Said Mukharrim, S.KM., M.Kes menambahkan penelitian ini merupakan langkah strategis yang penting.

“Kajian K3 di sektor damkar membuka peluang kolaborasi lintas sektor dan menjadi fondasi riset berkelanjutan hingga jenjang magister. Ini adalah kontribusi nyata akademisi bagi keselamatan petugas lapangan,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Kepala UPTD Damkar Polman, Imran, menyambut positif inisiatif penelitian ini.

“Kami mendukung penuh penelitian yang dapat membantu meningkatkan keselamatan kerja petugas damkar. Data dan akses yang dibutuhkan akan kami fasilitasi sesuai prosedur,” ucapnya.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan penting dalam upaya peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lingkungan damkar daerah. (adm)

Sumber: pinisi.co.id

Exit mobile version