Kesehatan Warga DKJ Tantangan Gubernur Periode 2024 Sampai 2029

Salah satu tantangan yang harus dibenahi di Jakarta adalah meningkatkan kesehatan mental warganya.

Jakarta, isafetymagazine.com – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Ridwan Kamil (RK)-Suswono menjalani tes kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan pada Ahad (1/9/2024) selama sembilan jam mulai pukul 7.00 WIB.

Pemeriksaan kesehatan Ridwan Kamil berjalan lancar, bahkan dua jam lebih cepat dari perkiraan.

”Seharusnya delapan jam, satu jamnya dipakai untuk disetrum-setrum oleh dokter saraf. Saya tanya Dok, kenapa kami disetrum sana sini? Biar nanti pemimpin harus responsif katanya gitu’. Jadi, sarafnya dicek sana sini, alhamdulillah selamat,” kata Ridwan Kamil.

Sementara itu Ridwan Kamil mengaku program peningkatan kesehatan warga Jakarta telah disiapkannya jika terpilih dalam kontestasi Pilkada 2024.

”Kita ada program Jakarta lebih sehat, lebih bergerak. Salah satu program kita adalah agar warga Jakarta sehat lahir batin, dimulai dari pemimpin-pemimpinnya,” ujarnya.

Peningkatkan kesehatan merupakan amanah yang tidak boleh ditawar yang tertuang dalam lirik lagu Indonesia Raya.

”Itulah kenapa di sana terdapat kata bangunlah jiwanya, bangunlah badannya,” tuturnya.

Peningkatkan kesehatan warga, ujar Ridwan Kamil, tak bisa dijalankan jika para pemimpinnya tak sehat.

Salah satu tantangan yang harus dibenahi di Jakarta adalah meningkatkan kesehatan mental warganya.

Berdasar suatu riset bahwa Jakarta masuk 10 besar kota dengan tingkat stres tertinggi di dunia.

”Ini yang akan kami hadirkan solusinya. Kami hadirkan layanan agar warga Jakarta bisa berkonsultasi dengan psikolog,” ucapnya.

Sementara itu empat tugas yang perlu dijalankan pemimpin yang baik yakni pemimpin harus bisa membawa kemajuan.

Kemudian, pemimpin harus bisa mengakselerasi perubahan dan pemimpin harus sensitif terhadap segala hal.

Selanjutnya, pemimpin harus mengambil keputusan berdasar data (data driven).

”Seorang pemimpin yang baik itu harus bisa menyimplifikasi kompleksitas yang ada. Masalah-masalah yang ada di Jakarta harus bisa disimplifikasi untuk ditemukan solusinya,” ucapnya. (jwp/adm)

Exit mobile version