Ketersediaan Air Tak Pasti di Desa Sekar Sidodadi, BCA Gelar Penanaman Pohon dan Restorasi Mata Air

Program Penanaman Pohon dan Restorasi Mata Air merupakan kelanjutan kolaborasi BCA dan Jejakin yang dimulai sejak 2023.

Malang, isafetymagazine.com – Bank Central Asia (BCA) menilai ketersediaan air yang stabil tidak hanya menopang keberlanjutan lingkungan, tetapi juga mendorong perekonomian lokal mulai dari hasil lahan produktif hingga pengembangan wisata alam yang berkelanjutan.

Namun, ketersediaan air semakin tidak menentu di Desa Sekar Sidodadi, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim) pada beberapa tahun terakhir berakibat mengancam sumber penghidupan warga.

Jadi, penurunan debit dan kualitas air membuat biaya produksi pertanian meningkat, risiko gagal panen naik, dan ketergantungan pada sumber air alternatif yang lebih mahal tak terhindarkan.

“Pemulihan ekosistem hulu air bukan hanya isu lingkungan, tetapi berkaitan langsung dengan kualitas hidup dan keberlanjutan ekonomi masyarakat di hilir,” kata Executive Vice President (EVP) Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F Haryn pada Selasa (18/11/2025).

Dengan begitu BCA menyelenggarakan program penanaman pohon dan restorasi mata air di Desa Sekar Sidodadi pada Sabtu (8/11/2025) sampai Senin (10/11/2025).

Langkahnya sebagai upaya memperbaiki kawasan hulu dan memulihkan fungsi ekosistem di wilayah tangkapan air (catchment area).

Selama ini menjadi penopang aktivitas pertanian, peternakan, dan kebutuhan rumah tangga di wilayah sekitar.

Sebanyak 21 ribu pohon ditanam pada kawasan perhutanan sosial terdiri atas 12 ribu bambu dan 9.000 tanaman multi-purpose tree species (MPTS) seperti alpukat dan durian.

Bambu dipilih sebagai elemen utama karena akarnya mampu menahan erosi, memperkuat struktur tanah, dan meningkatkan daya serap air guna menstabilkan pasokan air ke hilir.

Konservasi kawasan hulu air dijalankan melalui kolaborasi dengan warga yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani Hutan (GAPOKTANHUT), Jejakin, dan Yayasan Bambu Lingkungan Lestari (YBLL).

Pelibatan kelompok tani hutan ini dinilai penting agar perbaikan sumber air tidak hanya bersifat proyek jangka pendek, melainkan menjadi bagian dari tata kelola lahan sehari-hari.

Kegiatan restorasi mata air di Ngantang diawali dengan pembersihan dan pemulihan area sumber mata air, perbaikan tampungan air (rorak), serta penguatan sistem tampungan alami.

Di titik-titik aliran, dipasang filter ramah lingkungan berupa batu, kerikil, pasir, dan karbon aktif untuk menjaga kualitas air yang mengalir ke lahan pertanian dan permukiman.

Seluruh proses dilakukan dengan pelibatan aktif masyarakat, sehingga warga tidak sekadar menjadi penerima manfaat.

Mereka diarahkan menjadi penjaga dan pengelola kawasan konservasi hutan dalam jangka panjang, ihwal yang krusial agar ketersediaan air tetap terjaga dan biaya produksi pertanian tidak terus membengkak.

Program Penanaman Pohon dan Restorasi Mata Air merupakan kelanjutan kolaborasi BCA dan Jejakin yang dimulai sejak 2023.

Inisiatif ini juga memberikan edukasi konservasi dan memanfaatkan pemantauan pertumbuhan pohon secara digital melalui teknologi Jejakin.

Sementara itu BCA akan melanjutkan Program Restorasi Mata Air di Desa Temurejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim). Langkah ini sebagai bagian dari perluasan dampak ekonomi dan lingkungan.

BCA telah menanam 190 ribu lebih pohon di berbagai wilayah Indonesia dan meresmikan Rumah Edukasi Penyu di Pantai Goa Cemara, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 2009.

Hampir 65 ribu tukik dilepas dan 1.000 lebih sarang direlokasi di tiga lokasi konservasi. (adm)

Sumber: Republika Online

Exit mobile version