Bogor, isafetymagazine,com – World Safety Organization (WSO) Indonesia menilai industri pertambangan merupakan industri yang spesifik dengan tingkat risiko berbeda dibandingkan industri-industri lainnya.
Hal ini dilihat dari kondisi lapangan, tempat kerja dan peralatan, material yang dikelola serta kondisi kerjanya termasuk juga skala pengelolaan mulai dari usaha tambang tradisional sampai industri modern skala multinasional.
“Untuk itu keselamatan pertambangan (mining safety) sudah menjadi persyaratan bahkan sejak tahun 1930 MPR (Mijn Politie Reglement) nomor 341 dan berkembang dengan berbagai aturan, pedoman teknis dan sebagainya dan yang penting telah diberlakukannya Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan yang menjadi pondasi penerapan keselamatan tambang,” kata Chairman WSO Indonesia, Soehatman Ramli.
Hal ini disampaikannya dalam ‘Temu Profesi 1st Indonesian Mine Safety Summit (IMSS) 2023′ yang digelar Asosiasi Profesi Keselamatan Pertambangan Indonesia (APKPI) di Bogor, Jawa Barat (Jabar) pada Jumat (16/6/2023).
Pada kesempatan yang sama APKPI mengaku pengelolaan pertambangan di Indonesia terus didorong pihaknya supaya aman, efisien, produktif, dan terhindar dari kecelakaan kerja serta penyakit akibat kerja.
“Kita bercita-cita sebagai negara pemilik tambang terbesar di dunia, seharusnya Indonesia juga dikenal sebagai pengelola keselamatan pertambangan terbaik di dunia,” kata Direktur Asosiasi Profesi Keselamatan Pertambangan Indonesia (APKPI), Alwahono.
APKPI mencatat sebanyak 5.000 izin pertambangan telah diterbitkan pemerintah sampai sekarang terbagi atas sebanyak 4.150 lebih adalah pemegang izin usaha pertambangan mineral dan batubara (minerba) dengan dukungan 300.000 pekerja.
Dari hal ini diperoleh Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) disebut Dirjen Minerba Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencapai US$5,69 miliar pada 2022.
Pencapaian ini melebihi target pemerintah dari US$5,01 miliar yang akan digenjot Kementerian ESDM pada 2023 menjadi US$7 miliar atau Rp82,4 triliun.
“Komoditas tambang kita tersebar hampir di seluruh tanah air, dari Aceh hingga Papua. Ini membuktikan bahwa tambang merupakan salah satu kekayaan terbesar di Indonesia,” ujar Alwahono.
Ketua Panitia IMSS 2023, Rusdi Husin juga berharap pengelola pertambangan dapat mengantisipasi dan beradaptasi dengan berbagai tantangan di industri tersebut.
“Tantangan di era saat ini kita harus berpikir dan bertindak untuk tidak terjadi error sekecil apapun, sehingga target zero accident di sektor pertambangan dapat dicapai,” katanya.
Hingga kini APKPI telah mewadahi 250.000 lebih pekerja tambang dari 4.150 lebih pemegang izin usaha pertambangan.
Dari keberadaan ini digelar IMSS 2023 bertema ‘Keselamatan Pertambangan yang Tangguh, Menuju Pertambangan Indonesia yang Sehat, Selamat, dan Produktif’.
“Ini adalah Temu Profesi keselamatan pertambangan terbesar untuk pertama kalinya di Indonesia, sebagai salah satu upaya kita bersama dalam mendorong hal tersebut di atas,” tutur Alwahono.
Rusdi Husin menambahkan empat tujuan utama penyelenggarakan IMMS 2023 yakni pertama menciptakan sarana kegiatan bagi seluruh insan pertambangan dalam nuansa solidaritas yang kuat dengan lingkungan yang positif, konstruktif, dan solid untuk saling Meningkatkan Budaya Keselamatan Pertambangan Indonesia secara serentak.
Kedua, menyampaikan kebijakan-kebijakan pemerintah terhadap pengelolaan keselamatan pertambangan. Ketiga, memberikan informasi dan edukasi (sharing knowledge) terhadap isu-isu pengelolaan terbaru keselamatan pertambangan
“Keempat, Menghasilkan poin-poin rekomendasi terhadap strategi pengelolaan keselamatan pertambangan yang tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan,” tuturnya.
Tiga rangkaian acara IIMS 2023 yang digelar APKPI yakni Safety Competition, APKPI Award, Seminar, dan Talkshow. (adm)