Pemerintah Reaktif Hadapi Kecelakaan Transportasi

Budaya reaktif dalam K3 yang dicapai pemerintah membuat berbagai kecelakaan di Indonesia akan cepat dilupakan oleh semua orang.

Jakarta, isafetymagazine.com – Polri harus menyelidiki kasus kecelakaan bus pariwisata PO Sri Padma Kencana di Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat secara tuntas.

Karena, dari 66 penumpang sebanyak 29 orang tewas dan 37 luka berat serta luka ringan.

“Kejadian ini juga seharusnya menjadi evaluasi bagi pemerintah untuk memperhatikan penerangan jalan-jalan yang memang berisiko untuk terjadinya kecelakaan,” kata Anggota Komisi V DPR dari F-PKS Toriq Hidayat di Jakarta pada Kamis (12/3/2021).

Penerangan jalan umum (PJU) yang tidak ada di Wado memicu kecelakaan akibat pengendara sulit mengenali medan jalan. Apalagi, kondisi jalan menurun panjang

Pada kesempatan terpisah, Chairman WSO Indonesia, Soehatman Ramli, menilai budaya reaktif dalam K3 masih ditunjukkan pemerintah atas kecelakaan bus pariwisata PO Sri Padma Kencana.

Kondisi ini dilihat dari semua unsur pemerintah mendatangi lokasi kejadian secara beramai-ramai dari pusat hingga daerah.

“Semua pejabat sibuk bersuara, bergerak, dan turun ke lapangan karena kecelakaan lalu lintas yang menimbulkan korban 29 orang,” ucapnya.

Budaya reaktif dalam keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang dicapai pemerintah membuat berbagai kecelakaan di Indonesia akan dilupakan cepat oleh semua orang. Kecelakaan sejenis sering terjadi di Puncak dan Lembang.

“Tetapi tidak ada penanganan secara konkrit mencari akar masalah dan kemudian membangun sistem untuk pencegahannya,” ujarnya.

Setiap kecelakaan transportasi membutuhkan investigasi secara mendalamu seperti penyebab, kompetensi pengemudi, prosedur, pengawasan, dan peralatan. Semoga budaya reaktif dapat dihapuskan dan keselamatan menjadi budaya masyarakat. (adm)

Exit mobile version