Pengelola Gedung Dinilai Belum Siap Hadapi Gempa

Pusdatin BPBD DKI Jakarta pada Jumat (14/1/2022) pukul 18.03 WIB mencatat sedikitnya dua bangunan di wilayahnya mengalami keretakan akibat gempa bumi.

Jakarta, isafetymagazine.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menilai gedung bertingkat di Jakarta belum siap melakukan evakuasi penghuni-penghuninya dari gempa bumi.

Kondisi ini diharapkan menjadi perhatian para pengelola gedung.

“Seluruh pekerja di gedung bertingkat untuk berlatih evakuasi mandiri ketika ada gempa. Lebih sering berlatih evakuasi mandiri, terutama yang berada di gedung bertingkat,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta pada Jumat (14/1/2022).

Ketidaksiapan para pengelola gedung melakukan evakuasi penghuninya terlihat dari belum tersedia jalur evakuasi gempa secara khusus. Kondisi ini diminta menjadi perhatian para pengelola mal dan hotel di Jakarta.

“Kita berharap setiap rumah atau gedung bertingkat menyiapkan tempat berlindung dari guncangan gempa,” ujarnya.

Untuk para warga dihimbau menghindari bangunan retak akibat gempa bumi dan memeriksa kondisi bangunan usai gempa tersebut. Informasi gempa bumi dapat dilihat dari laman resmi BMKG, akun media sosial resmi, dan aplikasi resmi BMKG.

Pada sisi lain Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pada Jumat (14/1/2022) pukul 18.03 WIB mencatat sedikitnya dua  bangunan di wilayahnya mengalami keretakan akibat gempa bumi.

Dua bangunan tersebut yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalideres dan Kantor Wali Kota Jakarta Timur. RSUD Kalideres mengelami retak sebagian dinding, sedangkan Kantor Wali Kota Jakarta Timur mengalami kerusakan dinding toilet.

Sementara itu Kasi Ekonomi Pembangunan Jakarta Barat Imron membantah kabar sebagian tembok bangunan Gedung Blok B Wali Kota Jakarta Barat berlubang akibat gempa bumi.  Kerusakan tersebut sudah terjadi sejak lama

“Nggak ada kerusakan, clear,” tuturnya.

Begitupula Kasi Operasi Damkar Jakarta Barat Sjukri Bahanan mengamini kerusakan akibat gempa bumi tidak terjadi di gedung Wali Kota Jakarta Barat.

“Sejauh ini belum ada info kerusakan,” ucapnya.

Gempa bumi terasa di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Sejumlah orang yang berada di sana panik dan sempat meninggalkan kamar masing-masing.

“Iya tadi di Wisma Atlet sempat keluar,” kata Koordinator Humas Wisma Atlet Kolonel Mintoro Sumego.

Mintoro menilai para pasien keluar dari tower isolasi adalah hal wajar yang bakal dilakukan siapa saja yang berada di dalam gedung saat kondisi gempa bumi.

“Mereka cuma keluar sebentar terus balik ke tower masing-masing lagi, jadi mereka tetap di red zone, tidak keluar ke mana-mana,” tuturnya.

Sebelumnya, gempa bumi bermagnitudo 6,6 terjadi di Banten yang terasa hingga di Jakarta sekitar pukul 16.05 WIB. Pusat gempa bumi ini berlokasi di 132 km arah barat daya Kota Pandeglang di kedalaman 40 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal,” ucap Dwikorita.

Gempa di Pandeglang terjadi akibat lempeng Samudera Indo-Australia bertabrakan dengan Lempeng Benua Eurasia. Lokasi tabrakan berlangsung di bawah Pulau Jawa.

“Akibat aktivitas subduksi Lempeng Samudera Indo-Australia menunjam ke bawah Lempeng Benua Eurasia, atau tempatnya ke bawah Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara,” ujarnya. (dtc/adm)

Exit mobile version