Penyebab Kecelakaan Kerja di Pabrik Smelter Dinilai Akibat Kecerobohan

Pemerintah memberikan peringatan keras agar kecelakaan kerja tidak terjadi kembali pada masa depan.

Jakarta, isafetymagazine.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menilai kelalaian dan kecerobohan sebagai penyebab kecelakaan kerja di pabrik smelter (pemurnian) di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Apalagi, pengoperasian smelter di IMIP tidak menjalankan standard operating procedure (SOP) yang baik.

“Saya waktu itu menemukan SOP-nya waktu perbaikan tidak dimatikan dahulu, tetapi kemudian mereka kerjakan saja, ada kecerobohan,” kata Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor di Universitas Indonesia (UI) pada Rabu (16/10/2024).

Dengan begitu pemerintah memberikan peringatan keras agar kecelakaan kerja tidak terjadi kembali pada masa depan.

Sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melaporkan sedikitnya 61 korban jiwa akibat kecelakaan kerja pada smelter nikel di 5 area Indonesia hingga 2023.

Direktur Bina Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan Kemenaker, Yuli Adiratna mengungkapkan korban paling banyak terjadi di kawasan IMIP yakni 39 orang tewas dan 82 korban luka-luka pada periode 2016-2023.

Kemudian, sebanyak 40 orang pusing dan sesak napas akibat kebocoran gas asam PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI).

Kemenaker mencatat sebanyak 25 kasus kecelakaan kerja pada smelter di IMIP pada periode tersebut.

“2016 sampai 2023 sebanyak 25 insiden yang mengakibatkan 39 korban jiwa, 82 orang luka-luka, 40 orang menderita pusing,” tuturnya. (blo/adm)

Exit mobile version