Pimpinan Perusahaan Anggap Remeh Kesehatan Kerja

Pemeriksaan kondisi kesehatan bagi pekerja lebih awal bisa mencegah dampaknya lebih buruk pada masa depan.

Jakarta, isafetymagazine.com – Pandemi Covid-19 membuat perhatian sebagian pimpinan perusahaan terhadap kesehatan kerja lebih tinggi dibandingkan keselamatan kerja. Karena, selama ini sebagian pimpinan perusahaan memandang kesehatan kerja tidak berdampak secara langsung ketimbang keselamatan kerja.

”Kesehatan kerja dampaknya tahunan,” kata Praktisi Kesehatan, Kiki Sutjahjo dalam ‘Safety Lecture: Kenali dan Minimalkan Risiko Kesehatan Saar Bekerja’ pada Senin (28/11/2020).

Bahkan, sebagian pimpinan kerja menilai kasus kesehatan kerja sebagai sesuatu yang biasa terjadi di lingkungan kerja. Mereka menjalankan operasional perusahaan tanpa standard operating procedure (SOP).

“Jadi, kita tidak tahu gejala-gejala awal mengalami gangguan kesehatan kerja,” ujarnya.

Kalaupun pimpinan perusahaan disarankan dokter perusahaan melakukan medical check up bagi pekerjanya kadang keberatan atas biayanya yang lebih tinggi ketimbang dirinya. Mereka mempertanyakan mengapa hal itu terjadi lantaran kedudukannya lebih rendah dibandingkan dirinya.

“Padahal lingkungan kerja pekerjanya lebih beresiko dibandingkan dirinya yang tidak hanya bising, berdebu, dan mengandung zat-zat kimia,” ujarnya.

Sebagian pimpinan perusahaan jarang mengajak dokter perusahaan ke lapangan kerja. Dia hanya dibiarkan berada di ruangan klinik. “Kalau tidak diajak ke lapangan, dokternya tidak tahu kondisi dan mendiagnosa pekerja lebih detail,” tuturnya.

Walaupun demikian, dokter perusahaan disarankan proaktif ke lapangan kerja tanpa diminta pimpinan perusahaan. Bahkan, dia diusulkan menanyakan kondisi seorang pekerja bersama kelompoknya.

“Seorang dokter bisa menanyakan kondisi pekerja kepada atasannya langsung atau teman-temannya ketika sakit,” tandasnya.

Kiki mengemukakan pemeriksaan kondisi kesehatan bagi pekerja lebih awal bisa mencegah dampaknya lebih buruk pada masa depan. Bahkan, ini juga bisa memininalisasi biaya kesehatan dan kompensasi penyakit kerja yang harus dikeluarkan perusahaan.

“Penyakit kerja tidak bisa sembuh, bahkan bisa cacat seumur hidup setelah selesai bekerja,” tukasnya. (adm)

Exit mobile version