Proper Emas Hanya Diraih 32 Perusahaan

Sebanyak 2.038 perusahaan mengikuti penilaian proper 2019-2020.

Jakarta, isafetymagazine.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan Anugerah Proper Tahun 2020 kepada 32 perusahaan peringkat Proper Emas di Jakarta pada Senin (14/12.2020).

Langkah ini dibarengi dengan pemberian penghargaan peringkat Hijau untuk 125 perusahaan.

Anugerah Proper diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang menunjukkan ketaatan terhadap peraturan perundangan pengelolaan lingkungan hidup.

Penilaian Proper menambahkan kriteria sensitifitas dan daya tanggap perusahaan terhadap kebencanaan dalam penilaian aspek pemberdayaan masyarakat.

Kriteria ini menilai komitmen pimpinan perusahaan untuk memberikan perlindungan kepada karyawannya sehingga tidak melakukan pemutusan hubungan kerja.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan penetapan kriteria baru tanggap darurat terhadap kebencanaan pada 2020 dinilai layak sebagai teladan. Prinsip ini membangun kepedulian untuk berbagi menjadi penting terutama di masa pandemi.

“Saya menyampaikan apresiasi kepada pengusaha yang masih menjalankan kegiatan bisnis dan disaat yang bersamaan juga melaksanakan pemberdayaan masyarakat, meskipun dalam situasi yang menantang di masa pandemi ini,” katanya.

Permasalahan lingkungan tidak hanya diselesaikan dengan pendekatan pengawasan terhadap peraturan saja. 

Proper bisa memanfaatkan masyarakat dan pasar memberikan tekanan kepada industri, untuk meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan pasar.

Hal ini dilakukan dengan penyebaran informasi yang kredibel, sehingga dapat menunjukkan citra reputasi bagi perusahaan.

Menteri LHK Siti Nurbaya menambahkan selama 23 tahun, Indonesia memiliki sistem pengukuran kinerja perusahaan seperti elemen emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

Kemudian, Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) Kalimantan Timur (Kaltim) dari emisi sudah turun menjadi 22 juta ton GRK dari 131 juta ton. Hal ini telah dinilai Result-Based Payments (RBP) mencapai US$110 juta

Banyak data dan informasi kinerja pengelolaan dunia usaha yang dikumpulkan melalui mekanisme Proper. Data ini perlu diolah menjadi informasi dan formulasi pengetahuan bagi knowledge management dan kemajuan dunia usaha indonesia untuk menjawab isu-isu global.

Isu-isu global yang dimaksud seperti Green Industry, Sustainable Development Goals, penerapan Circular Economy, Sustainable Consumption, dan Social Innovation.

Sementara itu sebanyak 172 perusahaan melaporkan keterlibatannya dalam penanganan bencana senilai Rp346,1 miliar. Dari hal ini 2.279.398 jiwa menikmati kiprah tadi.

“Hasil evaluasi terhadap 2.038 perusahaan juga menunjukkan, meskipun dalam masa pandemi, kinerja perusahaan tetap cukup menggembirakan,” jelas Siti.

Tingkat ketaatan perusahaan terhadap peraturan lingkungan hidup mencapai 88% atau lebih baik dibandingkan 2019 yang mecapai 85%.

Pada tahun ini tercatat 806 inovasi yang dihasilkan oleh perusahaan atau meningkat 2% dari tahun sebelumnya.

“Hasil inovasi ini mampu menghemat anggaran sebesar Rp107,13 triliun,” tuturnya.

Siti meneruskan dari hasil kerja dan keputusan Dewan Pertimbangan Proper dari tahun ke tahun juga dapat diperoleh pemetaan kepemimpinan perusahaan.

Hal ini perlu ditindaklanjuti dengan memberikan penghargaan kepada pimpinan perusahaan yang memenuhi kriteria ‘Green Leadership’.

“Kita juga berharap Green Leadership ini mampu menjadi corong dunia usaha Indonesia dalam forum-forum lingkungan Internasional,” tukasnya.

Sebanyak 2.038 perusahaan mengikuti penilaian proper 2019-2020 terdiri dari 972 agroindustri, 584 manufaktur prasarana jasa, dan 482 pertambangan energi migas.

Dari hal ini diputuskan Dewan Pertimbangan Proper bahwa peringkat Emas diraih 32 perusahaan.

Kemudian, perringkat Hijau diperoleh 125 perusahaan dan peringka biru sebanyak 1.629 perusahaan.

Selanjutnya, peringkat merah bagi 233 perusahaan, peringkat hitam untuk dua perusahaan, dan 16 perusahaan tidak masuk peringkat, karena tidak beroperasi, dan 1 perusahaan sedang dalam penegakan hukum.

Perusahaan peraih peringkat EMAS Tahun 2020 yaitu:

1. PT Pertamina EP Asset 1 – Field Rantau;

2. PT Tirta Investama Mambal;

3. PT Indonesia Power Unit Pembangkitan Bali, Unit Pesanggaran;

4. PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Regional IV Fuel Terminal Rewulu;

5. PT Polytama Propindo;

6. PT Bio Farma (Persero);

7. PT Pertamina EP Asset 3 – Tambun Field;

8. PT Pertamina EP Asset 3 – Subang Field;

9. PT Pertamina (Persero) Refinery Unit VI Kilang Balongan;

10 PT Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Kamojang Unit PLTP Darajat;

11. PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang;

12, Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.;

13. Star Energy Geothermal Salak, Ltd.;

14. PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul;

15. PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Regional IV Fuel Terminal Boyolali;

16. PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Regional IV Fuel Terminal Maos;

17. PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Kilang Cilacap;

18. PT PLN (Persero) Pembangkitan Tanjung Jati B Jepara;

19. PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO);

20. PT Pertamina Gas Area Jawa Bagian Timur;

21. PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Regional V Fuel Terminal Tanjung Wangi;

22. PT PJB Unit Pembangkitan Gresik;

23. PT Adaro Indonesia;

24, PT Badak NGL;

25. PT. Pupuk Kalimantan Timur;

26. PT. Kideco Jaya Agung;

27. PT. Kaltim Prima Coal;

28. PT. Sahabat Mewah dan Makmur;

29. PT. Bukit Asam, Tbk. Unit Pelabuhan Tarahan;

30. PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit II Kilang Sei Pakning;

31. JOB Pertamina – Medco E&P Tomori;

32., PT. Pertamina Hulu Energi Jambi Merang.

Perusahaan yang masuk peringkat HITAM yaitu PT. Indonesia Riau Sri Avantika (tambang batubara) dan PT Kusuma Mulia Unit Karanganyar (tekstil). (adm)

Exit mobile version