Risiko Greenwashing Naik, Perusahaan Diminta Ciptakan Citra Ramah Lingkungan

Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) mengumumkan 17 perusahaan sebagai pemenang KEHATI ESG Award 2025.

Jakarta, isafetymagazine.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta seluruh pelaku industri dan pemangku kepentingan untuk menjadikan prinsip-prinsip Environmental (Lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata Kelola) yang disingkat ESG sebagai bagian dari Deoxyribonucleic Acid (DNA) perusahaan.

“Penerapan ESG tidaklah ringan. Beberapa tantangannya adalah rendahnya literasi ESG, terbatasnya insentif bagi pelaku, serta meningkatnya risiko greenwashing,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi.

Pernyataan ini disampaikannya dalam ‘Malam Penganugerahan KEHATI ESG Award 2025 di Jakarta pada Kamis (31/7/2025) malam.

Pelaku usaha diharapkan mewaspadai greenwashing (praktik manipulative) untuk menciptakan citra ramah lingkungan.

“Isu terakhir ini penting untuk kita waspadai karena dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap komitmen keberlanjutan,” ujarnya.

Inarno Djajadi mengemukakan ESG tidak hanya tren sesaat, tapi arah masa depan dalam membangun sistem keuangan yang berdaya tahan dan berorientasi pada keberlanjutan.

Jadi, OJK berkomitmen terus memperkuat sinergi lintas sektor untuk menciptakan ekosistem keuangan yang inklusif dan berkelanjutan.

“Semoga acara malam ini menjadi titik awal dari langkah-langkah besar yang akan kita temukan bersama menuju masa depan Indonesia yang lebih hijau, inklusif, dan berkelanjutan,” ucapnya.

Sementara itu Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) mengumumkan 17 perusahaan sebagai pemenang KEHATI ESG Award 2025.

Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi kepada pelaku industri keuangan terutama pasar modal, yang menerapkan prinsip ESG dalam operasional dan investasi.

Sebanyak tujuh kategori penghargaan yang diberikan dari empat sektor utama, yaitu sektor capital market, impact investment, debt and project financing, serta kategori best facilitator.

Kegiatan ini merupakan kali ketiga KEHATI ESG Award digelar sejak pertama kali diselenggarakan pada 2023.

Acara ini turut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari kalangan regulator, pelaku usaha, investor, hingga organisasi masyarakat sipil yang memiliki perhatian terhadap keberlanjutan dan investasi hijau di Indonesia. (adm)

Sumber: Republika Online

Exit mobile version