Sebanyak 99% Pekerja Tambang Berperilaku Menyimpang?

pelaksanaan safety di lapangan

Jakarta, Isafetymagazine.com – Mayoritas pekerja di industri pertambangan diperkirakan belum memiliki kesadaran keselamatan pertambangan. Apalagi, mereka belum membudayakan tersebut.

“Budaya safety kita mungkin hanya 40%-45%,” kata Rafinis Mutiara, Presiden Direktur Kalimantan Prima Persada (KPP) dalam Webinar Nasional ke-6 bertema ‘Peran Keselamatan Pertambangan Dalam Meningkatkan Produktivitas Usaha Jasa Pertambangan’ yang diselenggarakan pada Kamis (5/11/2020).

Kondisi lain yang memprihatinkan di industri pertambangan adalah banyak pekerja yang berperilaku menyimpang. Kejadian ini diperkirakan berjumlah 99% pekerja industri pertambangan.

“Seorang yang bekerja di bagian safety akan berhadapan dengan kondisi dan karyawan seperti ini yang cenderung terjadi permusuhan dengan mereka,” jelasnya.

Dengan demikian, Rafinis meminta para pimpinan perusahaan memperhatikan karyawan bagian safety. Mereka harus didukung tidak hanya keberadaannya, tapi kebijakan yang diambil dalam menjaga keselamatan operasional perusahaan.

Top manajemen diharapkan bertanggungjawab dan melindungi para pekerja. Kebijakan ini mesti dimaknai sebagai salah satu ibadah kepada Pencipta.

“Satu goresan di kulit karyawan pun tidak boleh,” tegasnya.

Indra Kanoena, Direktur PT Bukit Makmur Mandiri Utama (Buma) sepakat safety hanya dapat dilakukan apabila hubungan pimpinan perusahaan dan pekerja berjalan baik.

Pimpinan juga disarankan turun ke lapangan melihat pelaksanaan safety oleh pekerjanya.

“Bagaimana pimpinan bisa memastikan karyawan dalam keadaan aman dan mengindentifikasi resiko yang lebih baik,” tuturnya.

Buma pernah mengalami keselamatan pertambangan yang kurang baik pada 2017-2019. Kejadian ini diperbaiki dengan memperbaiki komunikasi antarkaryawan dalam suatu paguyuban. (adm)

Exit mobile version