Regional NewsWorld News

Stasiun Antariksa China Tiangong-1 Jatuh di Pasific Selatan

BEIJING, ISafetyMagz.com – Stasiun luar angkasa Cina Tiangong-1 akhirnya jatuh ke Bumi pada Senin (02/04), kata para ilmuwan yang memantaunya.

Sebagian besar wahana itu hancur saat memasuki atmosfer bumi pada pukul 08:16 GMT, tulis astronom Jonathan McDowell di akun Twitter.

Sebelumnya disebutkan, sebagian puing Tiangong-1 bisa juga jatuh ke wilayah Indonesia.

Satelit Tiangong-1 merupakan bagian dari program luar angkasa Cina yang ambisus, dan merupakan prototipe untuk stasiun berawal pada 2011.

Satelit tersebut memasuki orbitnya pada 2011 lalu dan lima tahun kemudian mengakhiri misinya.

Sebagian puing wahana itu terbakar ketika menyentuh atmosfer, namun beberapa puingnya bertahan dan jatuh ke permukaan Bumi.

Kantor Ruang Angkasa Berawak Cina mengatakan sebelumnya melalui akun media sosialnya bahwa jatuhnya pesawat ruang angkasa “tidak akan menabrak Bumi dengan keras seperti yang terjadi dalam film fiksi ilmiah, namun berubah menjadi hujan meteor yang luar biasa”.

Apakah seluruh puing ruang angkasa jatuh ke bumi? (BBC)

Ketika puing biasanya kembali jatuh, sebagian besar “terbakar atau berakhir di tengah lautan dan jauh dari manusia,” kata Mr Aboutanios.

Biasanya masih ada komunikasi dengan benda atau satelit. Itu berarti pengatur di daratan masih dapat mempengaruhi dan mengarahkannya lokasi jauh yang diinginkan.

Puing-puing itu diarahkan menabrak di lautan yang sulit diakses- jauh dari daratan. Itu adalah lokasi di Pasifik Selatan, antara Australia, Selandia Baru dan Amerika Selatan.

Lebih dari satu daerah sekitar 1.500 km persegi (580 mil persegi) wilayah ini adalah kuburan pesawat ruang angkasa dan satelit, di mana sisa-sisa sekitar 260 pesawat ruang angkasa dan satelit diperkirakan tersebar di dasar samudra.

Apa ituTiangong-1?

Cina bisa dikatakan terlambat memulai eksplorasi luar angkasa.

Pada 2001 lalu, Cina meluncurkan pesawat ruang angkasa yang membawa hewan uji coba dan pada 2003 mengirimkan astronot pertama ke orbit, membuatnya menjadi negara ketiga yang melakukannya setelah Uni Soviet dan AS.

Program untuk stasiun luar angkasa dimulai dengan peluncuran Tiangong-1 2011, atau “Istana Surgawi”.

Sebuah prototipe stasiun yang dapat dihuni oleh astronot namun hanya dalam periode yang singkat selama beberapa hari. Astronot pertama Cina Liu Yang mengunjunginya pada 2012 lalu.

Tiangong-1 mengakhiri masa kerjanya pada MAret 2016, dua tahun lebih dari yang dijadwalkan.

Saat ini, Tiangong-2 beroperasi dan pada 2022, Beijing berencana memiliki satelit nomor 3 di orbit terdepan dan beroperasi penuh di ruang angkasa.

Sumber : https://news.detik.com/bbc-world/d-3948324/stasiun-antariksa-china-tiangong-1-jatuh-di-pasifik-selatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button