Regional News

Tak Hanya Freaktik, Ini Jenis-jenis Erupsi Gunung Berapi

JAKARTA, ISafetyMagz.com – Letusan yang terjadi di Gunung Merapi kemarin masuk dalam kategori letusan freatik. Selain freatik, ada beberapa jenis letusan pada gunung berapi lainnya. Apa saja?

Sebelumnya, letusan itu terjadi hari Jumat (11/5) dan BNPB mengatakan letusan tidak berbahaya. Letusan ini diakibatkan kontak massa air dengan suhu panas di bawah kawah Merapi.

“Letusan berlangsung tiba-tiba. Jenis letusan adalah letusan freatik yang terjadi akibat dorongan tekanan uap air yang terjadi akibat kontak massa air dengan panas di bawah kawah Gunung Merapi,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Jumat (11/5).

Dikutip berbagai sumber, jenis letusan gunung berapi dibagi tiga kategori yaitu:

1. Erupsi magma;

2. Freatomagma; dan

3. Freatik.

Erupsi magma merupakan tekanan gas dalam perut bumi yang menghasilkan lava. Sedangkan, letusan freatomagma atau hidrovulkanik adalah akibat adanya kontak antara magma dengan air bawah permukaan atau formasi batuan yang banyak mengandung air menghasilkan abu dan material vulkanik halus. Erupsi ini dengan semburan abu vulkanik yang kadang kala diselingi oleh suara gemuruh dan dentuman.

Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom

Letusan freatik terjadi akibat dorongan tekanan uap air yang terjadi akibat kontak massa air dengan panas di bawah kawah Gunung Merapi.

Dilansir dari situs Kementerian ESDM, ada macam-macam tipe erupsi gunung api. Tipe jenis erupsi ini berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, juga kuat lemahnya letusan serta tinggi tiang asap. Berikut jenis-jenis erupsi:

1. Tipe Hawaiian yaitu erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati basalt, umumnya berupa semburan lava pijar, dan sering diikuti leleran lava secara simultan, terjadi pada celah atau kepundan sederhana.

2. Tipe Strombolian, adalah erupsi yang hampir sama dengan Hawaiian berupa semburan lava pijar dari magma yang dangkal, umumnya terjadi pada gunung api sering aktif di tepi benua atau di tengah benua.

3. Tipe Plinian merupakan erupsi yang sangat eksplosif dari magma berviskositas tinggi atau magma asam, komposisi magma bersifat andesitik sampai riolitik.

4. Tipe Sub Plinian, erupsi eksplosif dari magma asam atau riolitik dari gunung api strato, tahap erupsi efusifnya menghasilkan kubah lava riolitik. Erupsi subplinian dapat menghasilkan pembentukan ignimbrit.

5. Tipe Ultra Plinian, erupsi sangat eksplosif menghasilkan endapan batu apung lebih banyak dan luas dari Plinian biasa.

6. Tipe Vulkanian, merupakan erupsi magmatis berkomposisi andesit basaltic sampai dasit, umumnya melontarkan bom-bom vulkanik atau bongkahan di sekitar kawah dan sering disertai bom kerak-roti atau permukaannya retak-retak. Material yang dierupsikan tidak melulu berasal dari magma tetapi bercampur dengan batuan samping berupa litik.

7. Tipe Surtseya dan tipe Freatiplinian, kedua tipe tersebut merupakan erupsi yang terjadi pada pulau gunung api bawah laut atau gunung api yang berdanau kawah. Surtseya merupakan erupsi interaksi antara magma basaltic dengan air permukaan atau bawah permukaan, letusannya disebut freatomagma. Freatoplinian kejadiannya sama dengan Surtseyan, tetapi magma yang berinteraksi dengan air berkomposisi riolitik.

Sumber : https://news.detik.com/berita/d-4016941/tak-hanya-freatik-ini-jenis-jenis-erupsi-gunung-berapi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button