Surakarta, isafetymagazine.com – Keluarga Alumni Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sekolah Vokasi Universitas Negeri 11 Maret (KAPS K3 SV UNS) menyatakan alumni vokasi bukan hanya lulusan institusi pendidikan, tetapi ekosistem pembelajaran sepanjang hayat yang saling menguatkan.
“Hari ini Anda sekalian tidak hanya berdiri sebagai peserta, tetapi seorang alumni yang pulang untuk berbagi,” kata Ketua Umum (Ketum) KAPS K3 SV UNS, Edi Priyanto.
Pernyataan ini disampaikannya ‘Pelantikan Pengurus KAPS K3 SV UNS’ di Hotel UNS Inn Surakarta, Jawa Tengah (Jateng) pada Sabtu (15/10/2025).
Acara ini dihadiri puluhan alumni lintas generasi, akademisi, mahasiswa, dan pemimpin industri yang berkecimpung di bidang Health, Safety, Environment (HSE).
Edi Priyanto meneruskan strategi alumni bertajuk ‘Alumni Vokasi Bersatu, Berkarya, Berdaya’ (ALUMNIVERSE).
“Program ini terdiri dari enam inisiatif kunci yakni MentorSiap, Jari Vokasi, Gapura, Tracer Aktif, Berkarya Bersama, dan Kanalin yang dirancang untuk memperkuat jaringan alumni, membuka peluang karya dan karir, serta membangun kolaborasi akademisi–industri–alumni sebagai model pembelajaran masa depan,” ucapnya.
Skill dapat dilatih, sertifikasi dapat diperoleh, tetapi karakter, integritas, kepedulian, dan konsistensi adalah daya saing sejati profesional K3.
“Urip iku urup — hidup itu menyala. Profesional K3 adalah mereka yang menjaga agar kehidupan tetap bernyawa, manusia tetap selamat, bumi tetap layak dihuni,” tuturnya.
Ketua KAPS K3 SV UNS, Fathoni Firmansyah mengucapkan terima kasih atas amanah dan kepercayaan yang diberikan kepada dia dan jajarannya.
“Pelantikan ini merupakan langkah awal dari gerakan bersama untuk memperkuat peran alumni, membuka ruang kolaborasi baru, dan menghadirkan kontribusi yang lebih berdampak khususnya di bidang K3.”
Pada kesempatan yang sama Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan UNS sekaligus KAPS K3 SV UNS, Sumardiyono mengapresiasi kehadiran para alumni lintas generasi.
Dia menekankan peran alumni dinilai penting sebagai penghubung dunia industri dan kampus.
“Kami berharap KAPS K3 SV UNS tidak hanya menjadi wadah silaturahmi, tetapi menjadi institusi strategis pengembangan mutu, tracer alumni, rekognisi profesi, serta pusat kontribusi keilmuan K3 yang relevan dengan tantangan dunia nyata.”
Saat itu Edi Priyanto juga membawakan Kuliah Umum bertajuk ‘Kembali ke Akar, Melangkah ke Masa Depan’.
Dia mengemukakan K3 bukan hanya regulasi, kompetensi teknis, atau standard operating prosedure (SOP).
Namun, ini merupakan fondasi moral keberlangsungan manusia dan industri.
“Keselamatan adalah bahasa universal yang menyatukan kemanusiaan. Bekerja selamat berarti menjaga martabat manusia,” ucapnya.
Materi ini mengajak peserta memaknai kembali esensi pendidikan vokasi yakni belajar melalui praktik nyata, membangun kedisiplinan, empati, gotong royong, serta mentalitas pemecah masalah.
“Kembali ke akar bukan mundur, tetapi memperkuat pijakan untuk melompat lebih jauh,” ujarnya.
KAPS K3 SV UNS mendeklarasikan diri untuk terus berkomitmen menjadi agen perubahan, inovator keselamatan kerja, dan penggerak keberlanjutan industri Indonesia dari kampus, ke industri, hingga kontribusi global. (adm)