Tiga Penyebab Kecelakaan di Jalan Tol Cipali

Astra Tol Cipali menjalankan program Education, Engineering dan Enforcement (3E).

Cipali, isafetymagazine.com – Astra Infra Toll Road Cikopo-Palimanan sebagai operator Tol Cipali mengungkapkan beberapa penyebab kecelakaan di ruas tol tersebut. Hal itu adalah gap kecepatan, faktor pecah ban, dan kelelahan pengemudi.

“Rata-rata pengguna Tol Cipali memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi sekitar 130 km/jam, padahal banyak kendaraan niaga besar yang memacu truknya terlalu lambat, rata-rata sekitar 29 km/jam,” kata Agung Prasetyo, Direktur Operasi Astra Tol Cipali di Tol Cipali pada Jumat (27/11/2020).

Gap kecepatan ini menjadi salah satu penyebab terjadinya kasus tabrak belakang akibat mobil kecil melaju kencang tidak dapat mengindari truk besar yang berjalan lambat di depannya. Tol Cikopo-Palimanan memiliki panjang 116,75 kilometer (km).

Dengan demikian, Astra Tol Cipali menjalankan program Education, Engineering, dan Enforcement (3E). Langkah itu menggandeng Kementerian Perhubungan dan Polda Jawa Barat.

Mereka melakukan razia kecepatan menggunakan speed gun dan menindak truk kelebihan muatan (over dimension dan overload/ODOL).

“Melalui razia speed gun, operator Tol Cipali berharap pengendara patuh dengan ketentuan kecepatan, yakni minimal 60 km/jam dan maksimal 100 km/jam,” ujarnya.

Hal lain yang dilakukan Astra Infra Toll Road Cikopo-Palimanan untuk mencegah kecelakaan adalah memasang speed reducer di beberapa ruas jalan pada sisi kiri dan kanan.

Speed reducer adalah marka jalan berbentuk garis panah yang memberikan efek visual kepada pengemudi untuk mengurangi kecepatan kendaraannya.

Astra Infra Toll Road Cikopo-Palimanan juga memasang wire rope baja di sisi jalan, agar kendaraan yang oleng tidak keluar jalur dan menyeberang ke sisi yang berlawanan.

Langkah ini untuk mengurangi angka fatalitas kecelakaan. “Seandainya terjadi kecelakaan, sling baja dapat menahannya,

Faktor lainnya yang menjadi penyebab insiden kecelakaan di Cipali adalah kelelahan pengemudi. Untuk itu pengguna tol dapat memanfaatkan rest area untuk beristirahat setelah mengemudi tiga sampai empat jam.

“Dengan program 3E sampai pertengahan November 2020 angka kecelakaan di tol Cipali turun 7%, dibandingkan periode yang sama pada 2019, sedangkan angka fatalitas menurun sebanyak 75,” tutur Agung. (atm/adm)

Exit mobile version