Tindakan Bunuh Diri Pekerja Bisa Dicegah dengan Dengarkan Curhatnya

Kemenkes sedang menyosialisasikan pelatihan pada rekan kerja untuk membantu rekan lainnya yang tertimpa masalah yang disebut Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis (P3LP).

Jakarta, isafetymagazine.com – Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia menilai tindakan bunuh diri dapat dicegah bagi pekerja yang mengalami stres dengan meringankan persoalannya.

Selain itu dilakukan dengan menyingkirkan benda-benda tajam di sekitarnya supaya tidak  membahayakan diri rekan kerja yang sedang stres.

Hal lainnya membereskan obat-obatan di dekatnya, karena ini dikhawatirkan diminum saat tidak sadar dan mendengarkan cerita rekannya jika orang tersebut berkenan untuk bicara.

“Kita bisa mendengarkan apa-apa yang jadi curahan dia cerita dia seperti apa kalau dia berkenan untuk didengerin ketika itu sudah lebih tenang maka kita bisa menghubungkan ke dukungan psikologis,” kata Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia, Anna Surti Ariani pada Senin (16/9/2024).

Keterampilan ini bisa dilatih pada para pekerja oleh perusahaan untuk meminimalkan stres yang sering dialami pekerja kantoran.

Tempat kerja atau perusahaan sebaiknya memiliki jejaring yang bisa menghubungkan tenaga kesehatan jiwa untuk membantu pekerja yang mengalami persoalan kesehatan mental.

Anna Surti Ariani mengemukakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sedang menyosialisasikan pelatihan pada rekan kerja untuk membantu rekan lainnya yang tertimpa masalah yang disebut Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis (P3LP).

“Kalau memang dibutuhkan dia bisa ke layanan kesehatan mental, pertolongan awal itu yang kita sebut psychological first aid dan itu sedang disosialisasikan Kemenkes sebagai P3LP, Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis,” ucapnya.

Untuk menyeimbangkan pekerjaan dan kesehatan mental, dibutuhkan istirahat dari rutinitas seperti berolahraga untuk merawat otot-otot jantung atau tidur. Selain itu makan makanan sehat yang merawat kemampuan diri untuk dapat energi positif.

Istirahat selain dengan tidur juga bisa dengan melakukan berbagai hal yang disukai yang disebut dengan self care.

“Istirahat juga berarti melakukan sesuatu hal yang kita senangi itu merawat kesehatan emosional, kita bisa juga ketemu orang-orang yang kita sukai jadi, itu semua yang kita sebut self care atau perawatan diri, jadi perawatan diri nggak harus ke salon jadi yang betul-betul kita butuhkan dan kita sukai,” tuturnya.

Seseorang juga harus memikirkan hal positif dalam dirinya, mencoba mengelilingi diri dengan hal yang positif untuk mencegah stres, dan memiliki niat untuk mengakhiri hidup.

Itu bisa memberikan semangat dan mensyukuri apa yang terjadi pada diri. (ant/adm)

Exit mobile version