Vaksinasi AstraZeneca Dibantah Berujung Kematian

Jakarta, isafetymagazine.com – Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas KIPI) membantah tiga kematian yang terjadi di Indonesia akibat disuntik Vaksin AstraZeneca. Dari tiga orang ini terdiri dari dua di Jakarta dan satu di Ambon, Maluku.

Di Jakarta adalah seorang laki-laki berusia 60 tahun bekerja sebagai pengemudi ojek online. Saat akan disuntik dia sudah mengaku sesak nafas satu hari sebelum divaksinasi AstraZeneca

“Kalau di pos pelayanan vaksinasi itu tidak diperiksa,” kata Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari di Jakarta pada Kamis (20/5/2021).

Petugas puskesmas menemukan radang paru dari laporan rontgen. Hal ini membuat dia harus dirujuk ke rumah sakit, tapi semua tempat sudah penuh.

Dia tidak mau diinkubasi yang berujung meninggal dua empat sampai lima hari kemudian.

“Jadi bukan gara-gara vaksinnya, tapi karena memang radang paru sebelum vaksin,” ujarnya.

Kasus kematian lainnya di Jakarta, ucap Hindri, masih diinvestigasi Komnas KIPI, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dia menjalani vaksinasi AstraZeneca saat berpuasa.

Kemudian, dia berbuka hanya minum air putih saja. Keluarganya dinilai lamban membawanya ke rumah sakit saat dia mengalami KIPI.

 “Sulit nyatakan ini terkait imunisasi, tapi juga sulit untuk menyatakan ini tidak terkait imunisasi karena AstraZeneca,” tuturnya.

Komnas KIPI telah merekomendasi otopsi pada jenazahnya untuk mengumpulkan data hubungan sebab-akibat AstraZeneca dengan peristiwa tersebut. Almarhum ini bernama Trio Fauqi Virdaus (22) bertempat tinggal di Buaran, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Kasus kematian di Ambon yang dialami seorang laki-laki berumur 45 tahun. Dia mengalami demam dan batuk pilek setelah disuntik AstraZeneca yang didiagnosa sudah terpapar sebelum vaksinasi.

“Memang sebelum vaksin sudah mengalami Covid-19 berat, lalu meninggal,” tuturnya. (ant/adm)

Exit mobile version