Wapres JK Puji Kemampuan OSCT Indonesia

Wapres JK Puji Kemampuan OSCT Indonesia

Jakarta – Wakil Presiden Jusuf Kalla memuji kinerja OSCT dalam mengatasi tumpahan minyak di laut. Hal ini sangat penting dalam melindungi lingkungan dari pencemaran yang telah menjadi perhatian dunia internasional.

“Kita masih ingat bagaimana (sumur minyak) BP yang jebol dan mencemari Teluk Mexico, BP harus mengeluarkan dana miliaran dolar Amerika Serikat untuk membayar ganti rugi kerusakan lingkungan hidup. Bahkan burung-burung yang mati pun dihitung, berapa ekor yang mati,” kata Jusuf Kalla dalam sebuah kesempatan di Jakarta, akhir pekan kemarin

Kita tentu berharap tidak terjadi tumpahan. Tapi kan bencana tumpahan minyak bisa terjadi kapan saja. Apalagi eksplorasi minyak di Indonesia, dan dunia, sumur pengeborannya banyak di lepas lantai. Sehingga kemungkinan terjadinya tumpahan minyak tetap ada,” jelasnya.

JK meminta perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia lebih waspada. Sebab tumpahan minyak akan berakibat kerugian besar lantaran perusahaan harus membayar triliunan rupiah jika terjadi tumpahan minyak. Karena itu, perusahaan harus mempunyai persiapan yang cukup, pengetahuan yang cukup dan kerja sama yang baik.

“Saya menghargai kemampuan Tim Pak Bayu (Chairman OSCT Indonesia), dan berharap semoga OSCT Indonesia selalu berkembang,” imbuh JK, memberikan penghargaan kepada OSCT Indonesia.

Photo dok isafetynews.com/osct.com

Pada kesempatan sama, Chairman OSCT Indonesia Bayu Satya menjelaskan, dalam industri penanggulangan tumpahan minyak, baik jasa maupun produk peralatannya sudah bisa disediakan oleh perusahaan-perusahaan Indonesia.

Namun ia menyayangkan masih banyak oknum pejabat negara yang lebih memilih produk impor dalam menggunakan jasa dan peralatan tumpahan minyak. Hal itu tentunya berlawanan dengan semangat memajukan industri dalam negeri.

“Pemerintah telah menerbitkan beberapa ketentuan agar semua pembelanjaan yang menggunakan APBN dan APBD, harus menggunakan produk dalam negeri, sejauh jenis barang yang dibutuhkan sudah diproduksi di dalam negeri dengan kualitas berstandar SNI,” ujar Bayu seperti dikutip website merdeka.

Exit mobile version