Warga AS Diminta Tidak Menyerah Perangi Covid-19

Warga AS yang meninggal akibat Covid-19 bukan warga AS yang meinggal dunia secara biasa.

Jakarta, isafetymagazine.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meminta rakyatnya tidak menyerah atas 500.000 kematian akibat Covid-19. Angka ini tertinggi dibandungkan negara-negara lain.

AS mengalami 28,1 juta kasus Covid-19 yang juga merupakan tertinggi di dunia. “Kami harus menahan diri untuk tidak mati rasa terhadap kesedihan,” katanya di Gedung Putih, Washington DC pada Senin (22/2/2021).

Dengan 500.000 kematian akibat Covid-19 diperintahan semua kantor pemerintahaan untuk menurunkan bendera setengah tiang selama lima hari ke depan hingga Jumat (26/2/2021).

Sebab, angka ini lebih besar dibandingkan kematian akibat Perang Dunia Pertama, Perang Dunia Kedua, dan Perang Vietnam Gabungan.

“Hari ini kami menandai tonggak sejarah yang benar-benar suram dan memilukan 500.071 jiwa kematian,” katanya.

Biden mengemukakan warga AS yang meninggal akibat Covid-19 bukan warga AS yang meinggal dunia secara biasa. Namun, mereka meninggal dunia secara luar biasa.

Mereka menjangkau beberapa generasi tidak hanya lahir di Amerika, tapi orang yang berimigrasi ke Amerika. “Bahkan banyak dari mereka menghembuskan nafas terakhir sendirian di Amerika,” tuturnya.

Kematian sejumlah anggota keluarga dari suatu keluarga akibat Covid-19 dirasakan Biden. Karena, dia pernah mengalami kesedihan akibat kehilangan istri dan putrinya yang meninggal dunia akibat kecelakaan mobil pada 1972,

Selain itu salah satu putranya meninggal akibat kanker otak pada 2015. “Ada tatapan mata mereka dan mereka menyelinap pergi,” kata dia.

Sebelumnya, Biden juga menghadiri 400.000 kematian warga AS akibat Covid-19 pada 19 Januari 2021. Katedral Nasional juga berdentang 500 kali untuk menandai 500.000 kematian warga AS. (bbc/adm)

Exit mobile version