Event HSEFeaturedOHSRegional News

Waskita Jadi Perwakilan Sektor Konstruksi Indonesia di the 6th ASEAN OSHNET Conference

YOGYAKARTA, isafetymagz.com – Kerja keras yang dilakukan seluruh jajaran PT Waskita Karya (Persero) di segala lapisan dalam upaya menerapkan, mengimplementasikan, dan membudayakan K3 (OSH/Occupational Safety and Health) dalam satu tahun terakhir, mendapat apresiasi dari banyak pihak.

Setelah meraih 26 penghargaan kecelakaan kerja nihil (zero accident) dan P2 HIV/AIDS untuk kinerja perusahaan tahun 2018 dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnkaer), PT Waskita Karya (Persero) Tbk kini didapuk ILO Indonesia-Timor Leste dan Kemnaker untuk menjadi perwakilan Indonesia dari sektor konstruksi di acara K3 internasional. Yaitu the 6th ASEAN OSHNET Conference yang diselenggarakan di Yogyakarta, Kamis (28/3/2019) hari ini.

Tim Waskita Karya saat tampil di OSH EXPO di acara the 6th ASEAN OSHNET Conference di Yogyakarta, Kamis (28/3/2019).

Selain tampil sebagai panelis, Waskita Karya juga mendapat kesempatan untuk mengisi OSH Expo di acara yang dihadiri 10 perwakilan negara-negara di ASEAN plus Jepang, Korea, dan Cina serta sejumlah organisasi K3 internasional seperti ILO, IALI, APOSHO, dan ISSA.

Usai membuka acara the 6th ASEAN OSHNET Conference di Yogyakarta, Menaker M Hanif Dhakiri berkesempatan mengunjungi gerai Waskita Karya di OSH Expo.

Mereka yang tampil di OSH Expo adalah perusahaan pemenang ASEAN OSHNET Award dari Indonesia dan Myanmar, serta perusahaan-perusahaan dengan praktik K3 terbaik di Indonesia. Satu di antaranya adalah Waskita Karya.

SVP QHSE PT Waskita Karya (Persero) Tbk Subkhan yang hadir mewakili BoD, tampil cukup meyakinkan ketika menjadi panelis dalam forum K3 tingkat ASEAN yang dibuka secara resmi oleh Menaker M Hanif Dhakiri itu.

SVP QHSE Waskita Karya Subkhan ketika tampil sebagai panelis pada acara the 6th ASEAN OSHNET Conference di Yogyakarta, Kamis (28/3/2019).

Kepada Kevin Myers (President International Association of Labour Inspection/IALI) dan Dr Fransisco Santos sebagai Senior Specialist OSH ILO, Subkhan menanyakan tentang strategi apa yang efektif bagi dunia konstruksi Indonesia agar bisa bersaing dalam kompetisi K3 konstruksi dunia.

SVP QHSE Waskita Karya Subkhan

Kedua narasumber itu seragam menjawab bahwa strategi paling efektif adalah dengan melakukan sinergi yang diakselerasi antarlembaga. Kalangan pemerintah, industri, pekerja, dan serikat pekerja harus bersatu-padu dalam mengimplementasikan dan membudayakan aspek K3/OSH atau HSE.

Lalu tiada henti melakukan pengembangan SDM dengan terus meningkatkan pengetahuan HSE. Terakhir, kata keduanya, adalah dengan meningkatkan inteligensia tentang incident accident setiap saat.

Kevin Myers, President IALI

Secara khusus, Kevin Myers malah menyarankan agar dilakukan pelatihan sebagai tenaga Pengawas K3 pada setiap 30 – 50 pekerja di setiap proyek konstruksi.

Kepada isafetymagz.com, Subkhan menjelaskan bahwa penunjukkan Waskita Karya oleh ILO Indonesia-Timor Leste dan Kemnaker untuk hadir menjadi peserta the 6th ASEAN OSHNET Conference sebagai perwakilan dari sektor konstruksi Indonesia didasarkan atas beberapa hal.

SVP QHSE Waskita Karya Subkhan (kiri) dan Ketua Umum A2K4I Lazuardi Nurdin.

“Antara lain melihat kemajuan dari beberapa penghargaan nihil kecelakaan dan sertifikat Gold P2 HIV/AIDS dan tingginya upaya manajemen puncak Waskita dalam mengedepankan aspek QHSE dalam segala aspek kegiatan dan bisnisnya,” kata Subkhan.

Selain Waskita, sejumlah perusahaan dari sektor lain juga hadir sebagai peserta. Yaitu Migas/PGN dari sektor Oil and Gas, PLN dari sektor energi listrik, PJB/Tambang-Adaro, dan instansi pemerintah serta swasta lain dari beberapa negara ASEAN.

ASEAN OSHNET Conference merupakan bagian dari acara Coordinating Board Meeting ASEAN OSHNET. Yaitu forum koordinasi para Menteri Ketenagakerjaan di ASEAN yang mendiskusikan khusus tentang K3 (OSH) dan diselenggarakan setahun sekali. Tujuannya antara lain meningkatkan kerja sama di bidang K3 di antara para anggota ASEAN (ASEAN Member States).

ASEAN OSHNET Conference itu sendiri merupakan sebuah konferensi yang mempertemukan semua pemangku kepentingan. Yakni negara-negara anggota ASEAN, pakar K3 nasional dan internasional, serta perusahaan di ASEAN untuk berbagi wawasan mengenai perkembangan dan praktik terbaik bidang K3 guna meningkatkan standarisasi K3 di ASEAN.

The 6th ASEAN OSHNET Conference yang digelar di Yogtakarta mengambil tema OSH Data Collection and Analysis (Including on Work Injury Compensation Systems). Diikuti oleh 250 orang peserta yang terdiri dari negara-negara anggota ASEAN, plus tiga negara (Jepang, Cina dan Korea), ILO, IALI, APOSHO, ISSA serta perusahaan dan praktisi K3 dari Myanmar dan Indonesia. (Hasanuddin)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button