WHO Masih Teliti Penyebab Penyakit Cacar Monyet

Sejumlah negara diminta mengantisipasi penyebaran cacar monyet dengan menyuntikkan vaksin cacar monyet bagi kontak erat dari kasus terkonfirmasi tesebut.

Jenewa. Isafetymagazine.com – World Health Organization (WHO) belum yakin wabah cacar monyet di luar Afrika akan menjadi pandemi. Apalagi, organisasi ini masih ragu orang yang terinfeksi tanpa gejala dapat menulari yang lain.

“Kami belum tahu, namun kami rasa tidak,” kata Program Kedaruratan Kesehatan WHO Rosamund Lewis belum lama ini.

Namun, sebanyak 300 lebih kasus suspek dan terkonfirmasi cacar monyet dilaporkan sampai sekarang yang sebagian besar kasus berada di Eropa.

Wabah cacar monyet diperkirakan bisa menewaskan sebagian kecil orang yang terinfeksi, tapi sampai sekarang belum ada laporan kematian tersebut.

Para ilmuwan masih mencari tahu apa penyebab lonjakan kasus cacar monyet meskipun otoritas kesehatan masyarakat menduga ini akibat penularan di masyarakat.

Dengan demikian, WHO masih mempertimbangkan apakah wabah cacar monyet akan dinilai sebagai Public Health Emergency of International Concern/PHEIC (Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia).

Sebelumnya, PHEOC telah ditetapkan pada Covid-19 dan Ebola guna menunjang penelitian dan pencegahan bagi pendanaan bagi penyakit tersebut.

Sejumlah negara diminta mengantisipasi penyebaran cacar monyet dengan menyuntikkan vaksin cacar monyet bagi kontak erat dari kasus terkonfirmasi tesebut. Mereka juga diharapkan berbagi data tentang stok vaksin.

“Bagi kami, kami berpikir bahwa prioritas utama saat ini adalah mencoba menahan penularan ini di negara-negara nonendemik,” ucap direktur WHO untuk Kesiapsiagaan Bahaya Menular Global Sylvie Briand.

Cacar monyet hampir mirip seperti flu dan ruam khas dan menyebar melalui kontak dekat yang endemik di beberapa bagian Afrika Barat dan Afrika Tengah. Kasus ini juga muncul di Eropa dan Amerika Serikat. (reu/ant/adm)

Exit mobile version