Jakarta, isafetymagazine.com – Praktisi Human Resources (HR), Poppy Dwinanda, mengatakan strategi menjaga kesehatan mental di dunia kerja berbeda dengan menjaga kesehatan fisik di dun7ia kerja.
Menjaga Kesehatan mental di dunia kerja tergantung budaya kerja perusahaan.
“Ketika menetapkan target, buatlah yang realistis dan dapat dicapai oleh seluruh karyawan. Selain itu, penempatan karyawan pada posisi yang sesuai dengan keahlian mereka juga sangat penting,” katanya.
Budaya yang memberikan kesempatan bagi karyawan untuk menikmati waktu bersama keluarga atau mengadakan gathering dapat membantu mereka merefresh pikiran.
Dampak kesehatan mental yang buruk pada karyawan dapat terlihat dari penurunan kinerja, demotivasi, dan ketertutupan.
Jika kondisi ini dibiarkan, tidak hanya kinerja karyawan yang akan menurun, tetapi juga pencapaian perusahaan secara keseluruhan.
“Ketika karyawan demotivasi dan kinerjanya menurun, hal ini bisa menghambat pencapaian perusahaan,” ucapnya.
Menjaga kesehatan mental karyawan tidak hanya penting bagi individu, tetapi juga bagi keberhasilan perusahaan.
Peran pemimpin sangat penting dalam mendukung kesehatan mental karyawan.
Pemimpin harus memiliki kesadaran akan kondisi mental timnya dan memberikan waktu untuk coaching langsung.
“Pemimpin harus aware dengan kondisi karyawan, misalnya dengan menyediakan waktu untuk coaching, sehingga mereka bisa mengetahui masalah yang dihadapi dan mencari solusinya,” ucapnya.
Selain itu menjaga lingkungan kerja yang baik melalui komunikasi yang efektif juga sangat penting.
Pembagian tugas yang jelas dan terbuka harus dijaga agar tidak ada tumpang-tindih tanggung jawab.
“Ketika ada permasalahan, itu harus dibahas secara terbuka, karena komunikasi yang baik adalah kunci dalam menjaga kesehatan mental,” ujarnya.
Beberapa karyawan enggan berkomunikasi, padahal ini penting untuk keberlangsungan kerja sama yang baik.
Secara keseluruhan, menjaga kesehatan mental di tempat kerja memerlukan perhatian dari seluruh elemen organisasi, mulai dari manajemen hingga karyawan.
Dengan budaya kerja yang mendukung, komunikasi yang terbuka, dan pemimpin yang peduli, kesehatan mental karyawan dapat terjaga dengan baik, yang pada akhirnya meningkatkan kinerja dan produktivitas perusahaan. (rro/adm)
