Jakarta, isafetymagazine.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta menyiapkan sebanyak 25 psikolog di 25 Puskesmas dan 11 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
Kebijakan ini untuk menangani pasien dengan masalah kesehatan mental termasuk depresi.
“DKI Jakarta sebenarnya sudah sangat mudah untuk mendapatkan bantuan secara mental, psikologis di Puskesmas,” kata Penjabat Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan DKI Jakarta dokter Lady Valiant Simbolon di Jakarta pada Senin (29/7/2024).
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengartikan depresi bukan semata perasaan sedih.
Namun, ini adalah sebuah kelainan suasana hati yang mempengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang.
Seseorang yang mengalami depresi merasa sedih, cemas, dan kehilangan minat terhadap aktivitas yang disukainya.
Dia juga merasa tidak berharga atau memiliki pemikiran negatif yang berulang tentang diri sendiri, kehidupan atau kematian.
“Dua minggu saja kalau sudah ada gejala seperti itu sudah bisa kita curigai depresi. Boleh dekati orangnya untuk ajak ke psikolog supaya tidak sampai ke tahap lebih berat seperti bunuh diri,” ujarnya.
Lady Valiant Simbolon mengemukakan banyak faktor yang bisa memicu depresi.
Hal yang dimaksud seperti riwayat anggota keluarga pernah terkena depresi, sehingga meningkatkan risiko anggota keluarga lainnya terkena depresi.
Selanjutnya, perubahan kimia otak akibat ketidakseimbangan neurotransmitter yang dapat mempengaruhi suasana hati atau kondisi medis tertentu seperti lansia atau pasien kanker.
Kemudian, pengalaman hidup penuh tekanan dan kondisi sosial dan lingkungan.
Langkah pertama yang bisa dilakukan diri sendiri saat mengalami perasaan sedih terus-menerus antara lain mengakui perasaan itu dan tidak menyepelekan perasaan tersebut.
“Terkadang banyak yang mengelak, padahal sudah mengganggu pola hidup, misalnya, jadi sulit makan, sulit tidur,” ujarnya.
Ketika mengakui perasaan itu, ujar Lady Valiant Simbolon, carilah bantuan profesional.
Contohnya, psikolog, keluarga, atau teman yang bisa dipercaya untuk bercerita secara terbuka.
Cara ini dapat membantu pasien agar cepat mendapat pertolongan.
“Dukungan dari orang terdekat dapat memberikan kekuatan emosional yang berlebih pada pasien depresi, akhirnya dia menjadi lebih positif,” ujarnya.
Lalu, saat sudah mendapatkan pertolongan profesional dibarengi pola hidup sehat seperti rutin berolahraga.
Selain itu menerapkan pola makan sehat dan tidur yang cukup.
“Kalau melakukan semua ini, biasanya terapinya efektif pada pasien depresi,” ucapnya. (ant/adm)