Environment

Perubahan Iklim Bisa Rugikan Ekonomi Domestik 100 Triliun Rupiah Setahun, Berujung PDB Dapat Anjlok 40 Persen

Suatu tantangan besar dihadapi pemerintah untui melakukan transisi ekonomi hijau, termasuk akses pembiayaan berkelanjutan masih minim.

Jakarta, isafetymagazine.com – Bank Syariah Indonesia (BSI) mengutip data Bank Indonesia (BI) menyebutkan potensi kerugian ekonomi domestik akibat perubahan iklim diperkirakan mencapai Rp100 triliun per tahun.

Kemudian, ini berdampak bagi penurunan produk domestik bruto (PDB) nasional hingga 40% pada tahun 2048.

Dengan begitu suatu tantangan besar dihadapi pemerintah untui melakukan transisi ekonomi hijau, termasuk akses pembiayaan berkelanjutan masih minim.

Sementara itu BSI dan anggota Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia (IKBI) dan BI mendorong penguatan pembiayaan hijau melalui sinergi lintas sektor dan edukasi publik.

“BSI sangat mendukung penguatan sinergi pembiayaan hijau untuk mendorong transisi ekonomi berkelanjutan di Indonesia. Dalam implementasinya, BSI terus memperkuat penerapan ESG (environmental, social, and governance) dalam bisnis serta operasional bank,” kata Wakil Direktur Utama (Wadirut) PT BSI Tbk, Bob T Ananta pada Sabtu (9/8/2025).

“BSI juga mendorong pembiayaan hijau sebagai pilar strategis untuk mewujudkan transisi ekonomi berkelanjutan.”

Untuk memperkuat sinergi pembiayaan hijau dilakukan BSI dengan mempercepat pembiayaan hijau dan inklusif menjadi kebutuhan strategis.

Hal ini bisa melindungi lingkungan hidup, mendorong pertumbuhan ekonomi merata, menjaga daya saing nasional, serta memperkuat peran Indonesia dalam menghadapi krisis iklim global.

“Tanpa transformasi sistem keuangan menuju arah yang lebih hijau, berbagai upaya mitigasi dan adaptasi tidak akan memberikan hasil yang optimal,” tuturnya.

Sementara itu BSI telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp72,6 triliun atau 25,6% dari total portofolio sampai triwulan I 2025. Jumlah ini terdiri dari green financing Rp14,6 triliun dan social financing Rp58 triliun.

Pembiayaan hijau difokuskan pada sektor energi terbarukan, transportasi bersih, pengelolaan air dan limbah berkelanjutan, serta produk ramah lingkungan.

BSI juga menerbitkan Sustainability Sukuk tahap II senilai Rp5 triliun sebagai bentuk dukungan terhadap pembiayaan hijau dan UMKM. Pembiayaan UMKM BSI mencapai Rp52,5 triliun atau tumbuh 12,63% secara tahunan per Maret 2025. (adm)

Sumber: investortrust

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button