Makassar, isafetymagazine.com – Pengamat Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (Unhas), M. Nur Bau Massepe menduga Trans Studio Makassar (TSM) tidak memiliki standar protokol terhadap kebakaran.
“Kalau melihat sumber api, kemudian api yang gagal dipadamkan termasuk orang yang bertumpuk keluar dari mall, dan bahkan ada yang di atas atap,” katanya pada Selasa (25/5/2023)
Fungsi water springkle (alat pemadam kebakaran) juga dipertanyakan saat terjadi kebakaran.
Selain itu keberadaan tim emergency yang bertugas menyelamatkan korban saat terjadi kebakaran.
Standar penanganan kebakaran juga harus menjadi perhatian manajemen TSM Makassar.
Pemerintah harus melakukan audit terkait standar keamanan terhadap bahaya kebakaran.
Hal yang dimaksud seperti Standar Operasional Prosedur (SOP) dan tim emergency.
“Saya rasa ini harus kembali menjadi perhatian kita bersama agar kasus serupa tidak terulang,” ucapnya.
Sementara itu Trans Kalla Makasar menduga penyebab kebakaran di TSM akibat korsleting (arus pendek) listrik
Kebakaran berasal dari stand foto yang banyak lampu untuk menambah daya tarik pengunjung.
Spot foto terbuat dari kertas dan menjadi tempat favorit untuk berswafoto.
“Itu cepat sekali terbakar, karena terbuat dari kertas (spot fotonya) makanya asapnya banyak,” ujar Direktur Utama PT Trans Kalla Makassar, Max Kembuan,
Dengan begitu api hanya terdapat di spot foto yang terbuat dari kertas berakibat banyak asap
“Bukan karena apinya besar, tidak. Api cuma dikembang itu kok,” ujarnya. (trb/adm)
