Health

Pemkot Tangerang Capai Universal Health Coverage Hampir 100 Persen

Strategi pelayanan kesehatan di Kota Tangerang semakin menjangkau ke semua lini dan siklus hidup masyarakat.

Tangerang, isafetymagazine.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mencapai Universal Health Coverage (UHC) sebesar 99,8% atau tertinggi se-Banten dibandingkan pemkot dan pemerintah kabupaten (pemkab) lainnya.

Pemkot berkomitmen agar seluruh masyarakat dapat tercover asuransi kesehatan dengan memaksimalkan dan menyinkronkan asuransi-asuransi dari para pekerja penerima upah lantaran Kota Tangerang adalah kota seribu industri dan sejuta jasa, maka sebagian besar sudah tercover.

“Nah tinggal untuk para pekerja bukan penerima upah asuransi BPJS kesehatannya dicover oleh APBD, termasuk juga dengan pekerja penerima upah yang di-PHK, itu nanti otomatis preminya akan dibayarkan oleh Pemkot,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Nurdin,

Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara ‘Pembukaan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Tingkat Provinsi Banten Tahun 2024’ di Hotel Great Western Resort Kota Tangerang yang dibuka Pj Gubernur Banten, Al Muktabar pada Rabu (29/5/2024).

Nurdin mengungkapkan sejumlah program kesehatan dari Pemkot Tangerang seperti fasilitas kesehatan (faskes) gratis untuk masyarakat. Dia juga mengungkapkan, peran para kader kesehatan di Kota Tangerang merupakan kunci dalam mewujudkan capaian UHC.

“Kita juga terus upayakan melalui dukungan para kader kesehatan untuk memastikan agar mereka tergabung sebagai penerima manfaat dari BPJS Kesehatan ini. Bahkan bagi para kelompok rentan yang bukan KTP Kota Tangerang pun kami sudah siapkan anggaran agar semua dapat tercover dalam layanan kesehatan gratis di Kota Tangerang,” tuturnya.

Strategi pelayanan kesehatan di Kota Tangerang semakin menjangkau ke semua lini dan siklus hidup masyarakat. Langkah ini berkolaborasi dengan semua pihak melalui skema Public Private Mix yang melibatkan rumah sakit swasta untuk melayani pemeriksaan dan pengobatan.

Kemudian juga dengan redistribusi fasos fasum serta Posyandu sebagai bentuk implementasi dan penerapan Integrasi Layanan Primer (ILP) agar layanan kesehatan semakin dapat terjangkau dan menjangkau semua kelompok umur,” ucapnya. (adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button