Environment

Pertamina Terapkan Greenomina, Dukung Pencapaian Target Net Zero Emission

Greenomina juga mendukung penerbangan perdana Pelita Air untuk rute Jakarta sampai Banjarmasin sebagai penerbangan netral karbon di Indonesia.

Jakarta, isafetymagazine.com – Pertamina menerapkan aplikasi Green and Net Zero Emission Pertamina (Greenomina) guna menghitung emisi karbon, serapan emisi, dan memfasilitasi perdagangan karbon.

Langkah ini untuk mendukung pencapaian target Net Zero Emission 2060 yang dicanangkan Pemerintah Indonesia.

“Transformasi energi bukan hanya mengganti bahan bakar fosil dengan EBT (energi baru dan terbarukan, tapi juga mengubah perilaku dan kesadaran masyarakat. Greenomina adalah alat sekaligus gerakan menuju gaya hidup rendah karbon,” kata Vice President Corporate Communication (VP Corcomm) PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso.

Greenomina dikembangkan oleh empat perwira muda Pertamina sebagai kontribusi perusahaan terhadap penurunan emisi gas rumah kaca.

Aplikasi ini menghitung emisi dari berbagai aktivitas harian seperti perjalanan, konsumsi energi, makanan, dan limbah yang dikompensasi melalui skema kredit karbon.

Greenomina digunakan dalam berbagai program internal dan eksternal seperti Carbon Neutral Business Trip bagi perjalanan dinas pekerja Pertamina. Sebanyak 10.000 lebih perjalanan dihitung dan dikompensasi ke dalam emisi.

Greenomina juga menjadi bagian integral dari Pertamina Eco RunFest 2024 yang merupakan acara lari netral karbon di Indonesia diikuti oleh 21.000 peserta.

Greenomina juga mendukung penerbangan perdana Pelita Air untuk rute Jakarta sampai Banjarmasin sebagai penerbangan netral karbon di Indonesia.

Aplikasi ini sedang dijajaki untuk kolaborasi dengan sektor pariwisata dan perhotelan nasional, seperti bersama Patra Jasa guna menciptakan pengalaman liburan carbon-neutral.

Keunggulan Greenomina terletak pada pendekatannya yang ilmiah dan berbasis standar internasional.

Kalkulasi emisi memakai pedoman dari United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), International Civil Aviation Organization (ICAO), dan International Air Transport Association (IATA).

Hal ini telah diverifikasi oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Surabaya (ITS) menjadikannya kredibel dan dapat diandalkan oleh publik dan korporasi.

Fadjar Djoko Santoso mengemukakan Greenomina diharapkan menjadi platform komersial berkelanjutan, mendukung perusahaan yang ingin menerapkan prinsip carbon-neutral. Selain itu membangun kesadaran publik tentang keperluan jejak karbon individu.

“Setiap orang kini bisa tahu seberapa besar jejak emisinya dan berkontribusi dalam menurunkannya. Greenomina adalah bagian dari gerakan perubahan sosial menuju masa depan yang lebih bersih dan sehat,” ucapnya.

Pertamina berkomitmen terus mendorong inisiatif berbasis Environmental, Social and Governance (ESG), mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), dan memperkuat ekosistem dekarbonisasi di Indonesia. (adm)

Sumber: Getimedia.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button