Jakarta, isafetymagazine.com – Pemerintah Indonesia masih mengupayakan 1,8 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac dari Tiongkok datang di Tanah Air pada awal Januari 2021.
Selain itu 15 juta dosis vaksin ini dalam bentuk bahan baku curah pada Desember 2020 yang akan diproses oleh Bio Farma lebih lanjut.
Kemudian, 30 juta vaksin dalam bentuk curah pada Januari 2021 yang akan dilakukan dalam bentuk dan perusahaan yang sama.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menetapkan enam jenis vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Hal ini tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/9860/2020 pada 3 Desember 2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 yang ditetapkan pada 3 Desember 2020.
“Menetapkan jenis vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc and BioNTech dan Sinovac Biotech Ltd sebagai jenis vaksin Covid-19 yang dapat digunakan untuk vaksinasi di Indonesia,” bunyi beleid tersebut.
Keenam jenis vaksin tersebut merupakan vaksin yang masih dalam tahap pelaksanaan uji klinik tahap III atau selesai uji klinik tahap III.
Pelaksanaan vaksinasi dengan enam jenis vaksin tersebut hanya bisa dilakukan setelah mendapatkan izin edar atau persetujuan penggunaan pada masa darurat (emergency use authorization) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Menteri dapat melakukan perubahan jenis vaksin COVID-19 berdasarkan rekomendasi dari Komite Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization) dan memperhatikan pertimbangan Komite Penanganan COVID019 dan Pemulihan Ekonomi Nasional,” ujarnya.
Pengadaan vaksin Covid-19 untuk kebutuhan pelaksanaan vaksinasi program dilakukan oleh Menteri Kesehatan. Untuk kebutuhan pelaksanaan vaksinasi mandiri dilakukan oleh Menteri BUMN. (ant/adm)
