Safety at Work

3 Dugaan Penyebab Kebakaran Tungku Pengolahan Nikel di Palu

Penanganan kecelakaan kerja di kawasan industri nikel harus melibatkan lintas sektor.

Palu, isafetymagazine.com – Tim investigasi Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) telah tiba di (Sulteng).

Langkah ini untuk mengusut kecelakaan kerja berupa kebakaran tungku pengolahan nikel di kawasan industri nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS).

“Kasus ini akan diusut dan kami telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulteng, Arnold Firdaus di Palu, Senin (25/12/2023).

Penyebab kecelakaan kerja bisa diketahui dari proses penyelidikan, meskipun sebagian pihak menuding ini terjadi akibat human error. Peristiwa ini bisa berlangsung lantaran tiga faktor yaitu lingkungan tidak mendukung, human error pekerja, dan peralatan bermasalah.

“Sejauh ini penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di kawasan industri PT ITSS dan secara umum di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) sudah cukup baik,” ucapnya.

Arnold Firdaus mengemukakan walaupun demikian, smelter nikel menggunakan alat berat dan raksasa apalagi perusahaan metal, ialah kecelakaan kerja. Jadi. Disnakertrans Sulteng selalu memantau aktivitas di kawasan industri PT IMIP secara periodik.

“Koordinasi itu dilakukan agar penanganan K3 lebih baik dari waktu ke waktu, sehingga bisa terhindar dari kecelakaan kerja yang mematikan, cuma memang tidak setiap hari kami pantau,” tuturnya.

Disnakertrans Sulteng menghentikan pengolahan nikel di lokasi kejadian PT ITSS sementara setelah kecelakaan kerja. Namun, pengoperasian smelter, tetap berjalan secara normal.

“Kalau smelter tidak bisa dihentikan karena itu akan menimbulkan kesulitan untuk mengulangi lagi operasi lain. Smelter harus terus berjalan,” ucapnya.

Penanganan kecelakaan kerja di kawasan industri nikel, ucap Arnold Firdaus, harus melibatkan lintas sektor yakni Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Selanjutnya, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Menkomarvest).

Lalu, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Saya lihat faktor lingkungan berpengaruh juga di sana, khususnya seputar lokasi PT IMIP yang sering macet, ketika orang mau pergi dan pulang kerja. Itu sangat macet bisa sampai dua jam. Nah faktor kelelahan itu saya khawatir bisa menimbulkan kelelahan pekerja sehingga menyebabkan insiden dan human error,” ucapnya. (med/adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button