Jakarta, isafetymagazine.com – Voice of America (VOA) Indonesia memberitakan gugatan kecelakaan kerja dilakukan oleh istri seorang pekerja Ydy Cabada terhadap SpaceX.
Tengkorak pekerja ini mengalami keretakan akibat kerusakan mesin roket terhadap SpaceX.
Keretakan tengkorak berdampak Ydy Cabada masih koma sampai sekarang dari dua tahun sebelumnya.
Dia mengalami cedera berat ini akibat bagian dari mesin Raptor V2 terlepas saat pengujian tekanan di fasilitas SpaceX di Hawthorne, California, Amerika Serikat (AS).
Bagian ini merupakan penutup rakitan pengontrol bahan bakar.
Sedikitnya 600 orang cedera hingga satu pekerja tewas di tempat kerja pada 18 Januari 2022 tidak dilaporkan Space.
Cedera yang dimaksud seperti anggota badan hancur, amputasi, sengatan listrik, cedera kepala, dan mata.
Namun, Pengacara Ydy Cabada, Michael Rand, menolak berkomentar terkait gugatan ini kepada SpaceX.
Begitupula National Aeronautics and Space Administration (NASA).
Mantan karyawan SpaceX yang tidak mau disebut namanya yang mengetahui kecelakaan kerja mengungkapkan kepada Reuters bahwa insiden tersebut menggambarkan masalah sistemik di SpaceX.
Manajer senior di pabrik Hawthorne telah berulang kali diperingatkan tentang bahaya mempercepat pengembangan mesin dan pelatihan staf serta pengujian komponen yang kurang.
Sementara itu National Aeronautics and Space Administration (NASA) telah membayar SpaceX sebesar $11,8 miliar sebagai kontraktor luar angkasa swasta.
Mesin Raptor SpaceX menggerakkan Starship, roket generasi berikutnya milik dirancang untuk mengirim satelit dan manusia ke luar angkasa.
NASA berencana menggunakan roket tersebut untuk mendaratkan manusia di bulan pada dekade ini. (lie/adm)
