Health

Jam Kerja Dokter PPDS Tak Sesuai Ketentuan Pengaruhi Kesehatan Mental

Jakarta, isafetymagazine.com – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menilai jam kerja dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) tidak sesuai ketentuan. Kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka.

“Kami mendengar bahwa para peserta didik dokter spesialis ini dipaksa bekerja luar biasa. Banyak yang bilang katanya ini untuk latihan mental. Tapi menurut saya terlalu berlebihan,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin.

Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers Penanganan Kasus Pelanggaran Etik dan Disiplin Tenaga Medis di Jakarta pada Senin (21/4/2025).

Kemenkes meminta jam kerja dokter PPDS harus ditentukan agar mereka tidak mengalami overwork (bekerja berlebihan). Jam kerja untuk dokter PPDS sudah ditentukan, yakni 80 jam per minggu.

Hal lainnya adalah seluruh calon dokter PPDS dan dokter residen untuk melaksanakan tes kejiwaan. Tes ini akan dilakukan secara berkala setiap enam bulan sekali.

Direktur Jenderal (Dirjen) Kesehatan Lanjutan Kemenkes, Azhar Jaya menambahkan jam kerja 80 jam per minggu sudah membuat para dokter residen beristirahat secara maksimal.

Durasi ini membuat dokter bisa rehat, sehingga patient safety (keamanan pasien terpenuhi).

“Angka ini masih dimungkinkan seseorang bisa beristirahat dengan baik dan tidak mengganggu patient safety 80 jam ini adalah maksimal, bukan harus seminggu 80 jam,” ujarnya. (mtn/adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button