Health

Aplikasi E-Jiwa Disediakan Pemprov DKI Jakarta Untuk Pemeriksaan Kesehatan Mental

Jika warna yang merah muncul, maka layanan ini memberikan rekomendasi pada pengguna untuk menghubungi petugas di puskesmas agar mendapatkan penanganan.

Jakarta, isafetymagazine.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta bisa menyediakan layanan E-Jiwa untuk memeriksa kesehatan mental khususnya ketika suasana hati sedang tidak merasa bahagia.

“Apabila agak-agak melow, coba dicek dulu, buka aplikasi JakSehat, lalu klik e-jiwa untuk mengetahui kondisi kesehatan mental sekarang,” kata Kepala Seksi Usia Produktif, Lanjut Usia dan Kesehatan Jiwa Dinkes DKI Jakarta Lady Margaretha F. Sirait pada acara daring bertema “Jakarta Berjaga (Bekerja, Bergerak, Berolahraga dan Bahagia)” yang disiarkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Rabu (5/6/2024).

E-Jiwa sebagai inovasi yang dihadirkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebagai bagian skrining kesehatan jiwa dengan metode SRQ-29.
Alat ini sudah dipatenkan World Health Organization/Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Warga yang hendak memanfaatkan layanan E-Jiwa perlu menjawab sekitar 29 pertanyaan relatif sederhana.

Hal ini seputar sering atau tidaknya mengalami sakit kepala, kehilangan nafsu makan atau tidak, sering menangis, dan minat terhadap teman dan kegiatan yang biasanya dilakukannya.

Apabila sudah menjawab semua pertanyaan, maka ini akan muncul salah satu dari tiga kode warna yakni merah, kuning atau hijau, disertai penjelasan hasil skrining.

Warna hijau menunjukkan kesehatan jiwa baik, tapi pengguna perlu melakukan pemeriksaan ulang satu tahun lagi.

Warna kuning memperlihatkan kesehatan jiwa pada ambang batas (borderline).

Kondisi ini membutuhkan konseling kesehatan jiwa oleh petugas dan pengguna perlu pemeriksaan ulang satu bulan lagi.

Jika warna yang merah muncul, maka layanan ini memberikan rekomendasi pada pengguna untuk menghubungi petugas di puskesmas agar mendapatkan penanganan.

Namun, hasil ini bukan menjadi alasan untuk mengklaim diri terkena masalah mental.
Kalaupun pengguna mengalami perasaan yang mengganjal, maka warga bisa menyampaikannya pada psikolog yang ada di puskesmas DKI Jakarta.

“Kami sudah punya 25 psikolog di DKI Jakarta dan poliklinik kesehatan jiwa di 44 puskesmas kecamatan di DKI Jakarta,” tuturnya. (ant/adm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button